Secara mengejutkan, mereka yang ingin mengajak orang terdekatnya jadi pengiring pengantin, akan mengambil sekitar 5-10 orang. Hal ini diamini oleh 160 orang responden. Di sisi lain, hanya sekitar 18 responden saja yang ingin pengiring pengantinnya di atas 10 orang.
Namun, keberadaan pengiring pengantin sebanyak itu bukanlah tanpa tujuan. Sebanyak 208 responden akan memberikan mereka tugas khusus, ketika 75 responden lainnya sama sekali tidak memberi tugas.
Agar orang terdekat yang jadi pengiringnya merasa bangga, istimewa, dan memiliki kenangan khusus, pengantin tentunya akan memberikan bingkisan. Bingkisan ini akan dikenakan pengiring pada hari H pernikahan.
Sebanyak 123 responden memberikan bingkisan berupa kain. Benda itu dapat dijahit dan didesain sendiri menurut model dan ukuran masing-masing. Sementara 66 responden lainnya cukup berbaik hati membuatkan seragam yang sudah jadi. Selain keduanya, ada yang memberikan makeup, kain dan makeup, maupun seragam jadi dan makeup.
Soal bujet yang dianggarkan untuk tiap pengiringnya pun beragam. Paling banyak responden akan menggelontorkan dana sebesar Rp 300ribu hingga Rp 500ribu. Tapi ada juga yang rela berkorban dengan mengeluarkan kocek lebih dari sejuta. Hal ini terjadi pada kurang lebih 64 responden.
Maraknya bridesmaids dan groomsmen ini membawa rezeki bagi sebagian vendor pernikahan, terutama fashion designer atau tailor. "Karena adanya tren bridesmaids dan groomsmen seperti sekarang, secara tidak langsung menuntut para teman-teman mempelai untuk membuat baju," ungkap Nurita.
Bahkan dikatakannya, orang yang ditunjuk jadi bridesmaids itu berlomba-lomba mempercantik penampilan. Tentu saja, salah satu caranya dengan merancang bridesmaids dress atau seragam groomsmen yang cantik.