Gak Perlu Panik, 5 Cara Menyikapi Seorang Teman yang Mulai Menjauhimu

24 Jul 2021, 08:50 WIB

Ilustrasi kesepian (pexels.com/Ike louie Natividad)

Setiap orang memang ditakdirkan untuk membangun hubungan baik dengan sesama. Namun, terkadang ada satu momentum yang mendorong seseorang untuk menjauhi temannya sendiri. Tidak hanya perihal benci, biasanya ada banyak alasan yang sebenarnya bisa diselesaikan secara baik-baik.

Apakah kamu sedang menemui seorang teman yang berusaha menjauhimu? Jangan panik jika mendapati hal semacam itu. Ada beberapa cara untuk menyikapi seorang teman yang tiba-tiba menjauh tanpa alasan jelas. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu, simak pembahasan ini.

1. Coba tanyakan dengan sopan mengapa dia menjauhimu

Ilustrasi berbicara (pexels.com/cottonbro)

Ketika temanmu menjauh, cobalah untuk mednekatinya dan berkata dengan sopan terkait apa yang ada di dalam pikiranmu. Tanyakanlah mengapa dia menjauhimu secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

Beruntunglah jika dia mau menjawab sehingfa kamu bisa memperbaiki semuanya. Jika dia tidak menjawab, jangan memaksanya untuk menanggapi pertanyaanmu.

2. Jika tidak mau menjawab, cobalah untuk introspeksi diri terlebih dahulu

Ilustrasi merenung (pexels.com/thirdman)

Introspeksi diri merupakan sebuah hal yang perlu dilakukan jika tidak ada jawaban dari mulutnya. Coba pikirkan terkait hal-hal apa saja yang telah kamu perbuat sehingga seorang teman bisa menjauh. Lihatlah beberapa waktu lalu terkait hal apa saja yang sudah kamu lakukan bersamanya.

Dengan melakukan hal semacam itu, bisa saja kamu mengetahui akar permasalahannya lalu berusaha untuk meminta maaf. Jika kamu tidak tahu apa permasalahannya meskipun sudha introspeksi secara mendalam, biarkanlah dia pergi.

3. Jika tidak mengetahui ada yang janggal, biarkanlah dia menjauh

Ilustrasi merenung (pexels.com/anastasia shuraeva)

Membiarkan teman pergi menjauh memang bukanlah pilihan yang mudah. Kamu pasti menyadari bahwa dia itu pasti memiliki kontribusi dalam hidupmu meskipun hanya sebiji jagung. Namun jika keadaan mengharuskan hal tersebut, biarkanlah dia menjauh.

Jangan dedikasikan dirimu untuk mengemis minta maaf kepadanya sebab itu merupakan hal yang sia-sia. Alangkah lebih baik jika kamu tetap berfokus untuk memperbaiki diri sehingga menjadi manusia yang bijaksana. Alhasil, kamu pasti akan berpikir dua kali sebelum menyakiti hati orang lain, entah disengaja atau tidak.

4. Tetaplah bersikap sebagai orang baik meskipun banyak yang menjauhimu

Ilustrasi tersenyum (pexels.com/andrea piacquadio)

Menjadi orang yang baik merupakan sebuah keharusan. Meskipun beberapa orang mulai menjauhimu tanpa alasan pasti, cobalah untuk berusaha tetap menjadi pribadi yang baik. Lambat laun kamu pasti akan mengetahui hal apa saja yang baik ataupun buruk. Ketika hal itu terjadi, kamu pasti akan lebih bijaksana dalam mengambil segala keputusan di lingkungan sosial.

5. Carilah teman-teman baru yang satu frekuensi denganmu

Ilustrasi teman baru (pexels.com/helena lopes)

Setelah berusaha menjadi orang baik, cobalah untuk membuka diri dan mencari teman baru. Di luar sana masih banyak orang yang bersedia menerimamu sebagai seorang teman. Hal tersebut juga merupakan satu-satunya kesempatanmu dalam mendapatkan teman sejati.

Carilah sesosok teman yang tentunya satu frekuensi denganmu. Maksudnya di sini adalah kamu harus mencari teman yang sepemikiran dalam beberapa hal agar meminimalisir timbulnya konflik. Sudah saatnya kamu mulai selektif dalam mencari teman.

Dijauhi oleh seorang teman memang sebuah hal yang sangat menyakitkan. Namun cobalah untuk menghadapi hal tersebut dengan bijaksana sebab kamu akan mendapatkan sesuatu yang baik di balik itu semua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.