Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cosmopolitan

Buat kamu yang lagi atau akan menjalani LDR, pasti punya 1001 pikiran cemas seperti "Duh, bakal bertahan gak ya LDR?,". Terlebih kalau pacar kamu cuek. Gak LDR aja udah cuek. Apalagi LDR? Ditambah lagi, ada beberapa orang yang bilang:

"Pacaran kalo gak deketan buat apa?,"

"LDR? Long Distance Rela(dibohongin)ship?,"

"Gue sih daripada LDR mending putus sekalian,"

Duh, jangan negative thinking dulu dong. Kalau jodoh, pasti gak ke mana kok. Tapi tetap harus diusahain juga biar bisa jodoh. Gimana sih cara biar bisa bertahan menjalani LDR? Nah, berikut tips-tipsnya. Semoga bisa membantu ya!

Jangan Lebay.

PixTeller

Pacar kamu gak balas chat kamu? Atau gak ngangkat telpon kamu? Atau gak ngucapin selamat pagi dan selamat malam? Atau balas chat tapi singkat banget? Eits! Jangan berpikiran negatif dulu. Bisa aja dia emang lagi sibuk di sana, makanya dia gak angkat telepon atau bales chat seadanya. Jangan sekali-kali kamu lantas berpikiran "Apa aku bukan prioritas dia lagi ya?,". Duh.

Kalo dia balas dan ngabarinnya baru tengah malam, itu berarti kamu masih jadi prioritas dia. Tapi kamu juga harus realistis. Gak selamanya dia megang ponsel. To be honest, hidupnya dia bukan cuma buat balesin chat kamu doang.

LDR bukan berarti kalian harus balas-balasan chat tiap semenit sekali, no! Kalian juga punya aktivitas lain buat dilakukan, kan? Tapi untuk menjaga stabilitas hubungan, kalian bisa bikin kesepakatan. Misalnya tiap malam minggu teleponan, atau tiap mau tidur teleponan. Ya tapi jangan lebay juga.. Misalkan pacar kamu lagi gak bisa teleponan ya jangan maksain. Disesuaikan aja sama kondisi kalian berdua, biar sama-sama enak juga.

Lebih Dewasa.

QuotationOf

Kalau selama ini kamu suka pakai jurus dikit-dikit ngambek, dikit-dikit marah, ini harus kamu kurangi selama menjalani LDR. Udah tahu posisi kalian berjauhan, kalau ngambek ya susah dong baikannya. Pasti ngerasa bakal lebih greget kalau ketemu langsung buat baikan, kan? Nah, lagi-lagi kamu harus realistis.

Gak mungkin dong, maksa pacar kamu datang ke tempatmu cuma gara-gara ngambek doang, apalagi kalau masalahnya sepele. Kamu harus mikirin ongkos, waktu, tenaga, dan segala macem. Terus, kalau kamu ngambek dan pacar kamu kelihatan gak peduli, itu bukan berarti dia benar-benar gak peduli.

Dia sebenarnya pusing karena kamu ngambek, tapi bingung juga karena jauh harus gimana. Ya daripada makin menjadi-jadi berantemnya, mending sama-sama mendinginkan kepala dulu. Jangan sekali-kali kamu berpikir "Kok dia gak ada usahanya banget ya?,". Duh, percayalah. Kalian itu sedang sama-sama berusaha. Jangan terlalu egois dan berpikir seolah-olah kamu doang yang lagi usaha.

Jangan Berekspektasi Terlalu Tinggi.

Pinterest

Bentar lagi kamu ulang tahun nih, terus kamu udah kode-kode ke pacarmu pengen dia datang ke tempatmu...

Orang dia di mana, kamu di mana. Seringnya, yang bikin kita kecewa dengan pasangan justru karena ekspektasi kita sendiri. Kita berharap terlalu berlebihan sama dia, padahal dia juga manusia biasa. Kadang, boro-boro mewujudkan harapan kita. Bisa jadi dia malah gak menangkap kode yang kamu kasih sama sekali.

Atau in other case, beberapa hari sebelum kamu ulang tahun, dia kelihatan super cuek banget, dan kamu malah berpikir "Wah jangan-jangan dia mau kasih surprise nih, mau dateng,". Hmmm, kurang-kurangin ya berpikir seperti itu. Ingat, harus realistis. Boleh berharap, tapi harus dibarengi juga dengan realita sesungguhnya. Jangan sampai kamu malah tersakiti sama ekspektasi kamu sendiri, lalu menyalahkan dia.

Jangan Gampang Iri.

Pinterest

Kita lihat teman kita dikasih boneka beruang besar sama pacarnya, terus kita pengen. Udah kode-kode dan berharap, eh ternyata dikasihnya cuma boneka biasa. Yang ngasih mas kurir lagi, bukan dia. Padahal teman kita yang sama-sama LDR-an pacarnya datang langsung buat ngasih kadonya. 

Nah, masalahnya di sini adalah kita gak bisa menyamakan pacarnya teman dengan pacar kita. Bisa jadi, sebenarnya pacar kita ini lagi super duper tiris keuangannya, dan membelikan kamu boneka itu adalah hal paling maksimal yang dia bisa. Kadang, yang kita pikir "Cuma gini doang,". Sebenarnya malah menghabiskan usaha besar dari si pemberi. Makanya, kita harus menghargai usaha dia, sekecil apapun itu.

Belajar Maklum.

Quote Addicts

Di akhir teleponan, kamu bilang "Love you," dan dia cuma bilang "Iya,". 

Eits! Jangan ngamuk dulu. Ini bukan berarti sayangnya dia ke kamu udah menurun atau dia udah gak sayang lagi sama kamu. Bisa jadi dia lagi sama teman-temannya, atau sedang di tempat ramai, yang rasanya kurang etis untuk bilang kata-kata mesra.

Kamu harus belajar untuk lebih memaklumi kondisi dia. Karena kondisi di tempat kamu dia pasti berbeda. Jangan memaksakan seolah kalian berada di tempat yang sama.

Lebih Mandiri.

Pinterest

Konsekuensi LDR, kamu gak bisa selalu mengharapkan dia ada tiap saat. Dulu, kamu selalu bisa mengandalkan dia.. Minta diantarin ke manapun, atau kalau mau apa-apa tinggal bilang dan abis itu dia pasti langsung datang. Stop, stop, stop! Jangan malah jadi galau.

Yup, kekurangan sekaligus kelebihan dari LDR adalah kamu harus menjadi lebih mandiri. Kamu gak bisa lagi terlalu bergantung sama dia. Karena terkadang dalam hidup juga, yang kamu punya hanyalah diri kamu sendiri (dan Tuhan kamu). Makanya, dengan LDR kamu justru bisa jadi lebih tangguh, dan lebih percaya dengan kemampuan diri sendiri.
 

Percaya.

Pinterest

Yak, kunci dari LDR sebenarnya adalah percaya. Kalian berdua harus sama-sama berkomitmen dan saling menaruh kepercayaan penuh satu sama lain. Jangan sedikit-dikit curiga, gak percaya, bentar-bentar "Mana buktinya? Coba foto,". Duh, yang ada itu malah bikin kalian sama-sama bete. Ingat loh, hubungan yang sehat itu dilandaskan oleh kepercayaan. Without trust, you can never have a happy relationship.

Kalau kamu udah bersikap sedemikian rupa untuk memperjuangkan LDR ini dan ternyata dia malah selingkuh atau menyakiti kamu, bersyukurlah. Karena kamu dibebaskan dari orang yang tidak pantas memiliki kamu. Kamu harus yakin bahwa kamu worth it, dan dia yang rugi karena telah meninggalkanmu.

Editorial Team