Gen Z dikenal sebagai generasi yang ekspresif dan terbuka dalam menunjukkan perasaan. Mereka tidak ragu untuk mengungkapkan ketertarikan, berbagi momen romantis, atau bahkan menunjukkan rasa sayang lewat media sosial. Namun, di balik sikap yang terlihat penuh perasaan, banyak dari mereka justru takut untuk berkomitmen dalam hubungan yang serius. Fenomena ini bukan sekadar tren, tetapi juga refleksi dari perubahan pola pikir dan pengalaman yang dialami Gen Z. Mereka tumbuh di era digital yang penuh dengan pilihan, ekspektasi sosial, dan ketidakpastian dalam hubungan.
Akibatnya, banyak dari mereka yang mudah terbawa perasaan tetapi ragu untuk melangkah lebih jauh. Takut komitmen bukan berarti mereka tidak ingin memiliki hubungan, tetapi lebih kepada kekhawatiran akan konsekuensi yang mungkin terjadi. Berikut lima alasan utama mengapa Gen Z gampang baper tapi takut komitmen!