ilustrasi merasa kesal (pexels.com/RODNAE Productions)
Kekesalan memang wajar dirasakan saat bertengkar. Tapi jika setelah bertengkar masih saja memendam rasa kesal, tentu saja ini bisa mengulang pertengkaran. Memendam emosi negatif bikin kamu sulit melepaskannya. Maka, saling bermaafan dan membuka lembaran baru untuk menguatkan kembali tali kasih akan lebih baik dan berdampak positif. Namun jika memaafkan masih sulit, hubungannya pun semakin rapuh hingga berujung putus.
Pertengkaran bisa menyatukan kalian dengan kasih sayang yang lebih besar, jika mau kembali bekerja sama memperbaikinya. Namun, jika kelima hal tadi masih dilakukan setelah bertengkar dengan pasangan, maka hubungan cinta berpotensi mengalami keretakan, bahkan putus di tengah jalan karena sudah begitu rapuh. Maka, ketika terjadi masalah, segera atasi untuk menemukan solusi.
Setelah solusi disepakati, jangan bimbang dan memusingkannya lagi. Lakukan saja yang terbaik dan gak usah meninggikan gengsi.
Kalau masih mau bertahan, tunjukkan kasih sayang setelah terjadi pertengkaran. Bukan malah membiarkan hal-hal yang berpotensi meretakkan hubungan dilakukan. Setelah mengetahui apa saja potensinya, berusahalah agar itu gak terjadi sehingga hubungan kembali berjalan dengan penuh keharmonisan, bahkan dengan momen ini kalian bisa lebih memperbaiki lagi dan saling belajar bagaimana mengatasi masalah secara dewasa supaya gak berdampak buruk terhadap hubungannya.
Tak ada gading yang tak retak, semua ada kurang dan lebihnya. Kalau gak mau hubungan cinta retak setelah pertengkaran, cobalah saling mengerti, menerima, memperbaiki dan dewasa dalam menyikapinya.