Ilustrasi kenangan manis bareng pasangan (pexels.com/Lizzie Burton)
Mungkin pemicu munculnya keinginan putus di benakmu adalah adanya masalah atau sikap dia yang belakangan menyebalkan. Tapi bukankah persoalan itu bagian dari sebuah hubungan? Mustahil, bila dua orang dengan perbedaan karakter dan latar belakang akan selalu rukun saat berdampingan. Mau besar atau kecil, konflik itu pasti ada.
Masih mengutip dari laman Bustle, Bennett berpendapat, ketika pasangan sedang mempertimbangkan untuk putus, sebagian besar fokusnya ada pada aspek buruk dari hubungan tersebut. Akan sangat membantu untuk membicarakan hal-hal baik juga, terutama apa yang berhasil dalam hubungan dan apa yang disukai satu sama lain.
Ini sejalan dengan pendapat seorang pakar blogger, Rachael Pace yang mengatakan, salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum putus adalah mengenang apa yang membuat kalian memilih satu sama lain.
"Kamu mungkin sudah bersikeras untuk berhenti, tapi ingatlah bahwa kualitas khusus pada dirinya mungkin akan sulit ditemukan pada calon pasangan lain," lanjut Pace.
Siapa tahu, setelah diingatkan kembali tentang kebaikan satu sama lain, kamu bisa mengurungkan niat untuk putus darinya. Ditambah lagi kekurangan yang ada pada dirinya tak ada apa-apanya dibanding segala kelebihan dan kebaikannya selama ini.