Ilustrasi hubungan (freepik.com/freepik)
Banyak pasangan mengira bahwa hubungan yang lahir dari perselingkuhan bisa menjadi “awal baru” yang bahagia. Memang benar, sebuah pernikahan masih bisa bertahan setelah pengkhianatan, tetapi hanya jika kedua pasangan bersedia belajar dan berusaha memperbaikinya.
Seperti yang dikatakan Harriet Lerner, Profesor Emeritus Psikologi, dalam Verywell Mind, “Sebuah pernikahan hanya dapat selamat dari perselingkuhan jika kedua pasangan mau mempelajari dan menggunakan keterampilan yang diperlukan agar hubungan mereka berhasil”.
Namun, realitanya tak semudah itu. Penelitian dari Frontiers in Psychology (2023) juga menunjukkan, bahwa pengkhianatan berdampak besar pada kesejahteraan emosional kedua pihak, memicu stres, rasa bersalah, dan penurunan kepuasan hubungan jangka panjang.
Hubungan dari perselingkuhan bukan berarti tak bisa berhasil, tapi kemungkinannya kecil tanpa introspeksi dan perubahan nyata. Pada akhirnya, kebahagiaan sejati datang dari keberanian memperbaiki, bukan dari mencari pelarian baru. Jika cinta sejati memang ada, ia akan bertahan bahkan tanpa harus dimulai dari kebohongan.