Duh, 5 Hal Ini Membuktikan Kalau Kamu Ingin Temanmu Menderita

Saking sebelnya sama temanmu ini, kamu sampai hafal keburukan apa saja yang dimilikinya. Gak berhenti sampai di situ, kamu bahkan tak segan-segan untuk menjadikannya bahan gosip. Kamu senang ketika banyak orang tahu jika temanmu gak sebaik yang mereka duga selama ini.

Nah, kalau sudah begitu, bukannya kamu jadi lebih buruk dari dia, ya?

Teman yang baik dan tulus, akan menegur dengan keras saat kawannya melakukan kesalahan. Tapi kamu justru melakukan sebaliknya. Meskipun tahu temanmu baru saja terjerumus ke pergaulan yang negatif, kamu malahan tutup mata dan berpura-pura tidak tahu apa-apa. Ditambah lagi, kamu jadi gak sabar buat menyaksikan sendiri dia menderita karena jalan hidup yang dipilihnya salah. 

Sebagai teman, sewajibnya kamu memberi masukan positif dan suntikan semangat kala temanmu mengalami kesulitan. Agar dia segera bangkit menyelesaikan masalahnya dan kembali menata lembaran hidup yang baru. Bukannya malah terus menyalahkan dia dan membuatnya rendah diri. Jelas itu dilakukan semata-mata karena kamu ingin melihatnya lebih menderita lagi.

Katakanlah kamu dan temanmu ini tengah sama-sama mencari pekerjaan. Kebetulan ada kerabatmu yang menawarkan lowongan pekerjaan di kantornya. Bukannya mengajak dia untuk melamar bersama, kamu malah sengaja menyembunyikan informasi tersebut, dan menggunakan kesempatan itu sendiri. Rasanya kamu gak rela jika nanti dia lebih dulu mendapat pekerjaan sementara kamu masih menganggur.

Sudah sewajarnya sebagai teman, kamu membantunya ketika dia menghadapi kesulitan. Tapi tiap kali dia datang mencarimu untuk meminta bantuan, kamu terus saja menghindar dan seolah-olah menghilang begitu saja. Padahal bisa saja saat itu, hanya kamu yang bisa menolong.

Itu tadi lima hal yang jadi tanda sebenarnya kamu ingin temanmu menderita. Mungkin di masa lalu, kamu pernah tersakiti olehnya. Maka timbulah rasa benci dan niat untuk membalas dendam.

Meski begitu, alangkah lebih baiknya jika kamu coba untuk melupakan masa lalu itu. Ambil hikmahnya saja, dan balas dia dengan perbuatan baik. Dengan begitu, dia akan semakin menyesal pernah menyakitimu.