Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tswiftnation.tumblr.com
tswiftnation.tumblr.com

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.


 

Aku adalah seorang gadis cokelat, nama yang di sematkan oleh keluarga Internasionalku. Aku, gadis cokelat yang selalu berjuang. Tidak kah kau melihatnya dari sorot mataku? Mungkin, mata ini sudah jemu menghembuskan nafas batin yang membiru, hanya untuk memberiku sedikit kekuatan agar aku bisa berdiri dengan kokoh kembali.

Aku bisa menetralisir hatiku dari pria-pria yang hanya ingin berlalu lalang di kehidupanku. Namun sayangku, aku bukan lah gadis yang dapat dengan mudahnya jatuh hati pada seorang pria. Tidak mudah bagiku untuk kembali membuka hati yang sempat tertutup rapat ini.

Tetapi, aku juga tak pernah tahu bahwa hatiku ini, mau membuka kembali ruangnya untuk sesosok pria yang pernah ku temui lebih dari satu juta detik yang lalu. Baiklah, biarkan aku melabelinya dengan Pria Misterius. Label yang akan selalu ku dengungkan padamu, langit soreku.

Pria misterius itu hidup dan terus hidup di dalam detak jantungku. Meskipun terpaut jarak yang cukup jauh, ribuan kilometer dari Nusantara. Aku tak pernah perduli untuk itu. Ia adalah inspirasi favoritku untuk berkelakar menjadi lebih baik setiap harinya. Ia sosok yang bersinar, sosok primadona yang selalu kuceritakan pada langit sore.

Orang bilang, jika kita jatuh hati dan itu bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik tandanya adalah cinta sejati. Lalu, mungkin kah? Kembali, hanya Tuhan yang tahu.

Pria misterius itu hanya diam, memberiku beribu asumsi. Aku ingin berhenti mengingatnya, sungguh. Karena aku sendiri tak pernah tahu, apakah Ia juga menaruh rasa padaku? Entahlah, semuanya masih abu-abu. Aku tak cukup jenius untuk membaca raut wajah dan hatinya.

Bagiku, mengagumi seseorang dalam diam adalah keahlianku. Aku tak pernah bisa untuk mengutarakannya tetapi yang bisa ku lakukan hanyalah memberinya isyarat dan mengeja namanya dalam setiap nafas batinku. Kupikir aku hanya jatuh hati sesaat. Aku mencoba menyadarkan diriku untuk melupakanya. Tetapi, sungguh sulit.

Ketika aku terlelap tidur, Ia selalu menggelar pertunjukan di dalam bunga tidurku. Tidak kah kau tahu? Jika ada sesuatu yang terperangkap tak tersampaikan, hal itu akan di proses oleh alam bawah sadar, kemudian masuk secara perlahan ke dalam bunga tidur. Memberi tanda dari alam bawah bahwa ia sudah jenuh menumpuk sesuatu yang tak tersampaikan, mencari jalannya keluar dengan memutarnya di dalam bunga tidur.

Ya Tuhan! Orang-orang di sekelilingku berusaha mendoktrinku untuk melupakannya dan menyuruh membuka mataku kembali agar aku bisa menemukan sosok yang lebih baik dari pria misterius pilihanku itu.

“Sayangku, Ia hanya akan tetap menganggapmu sebagai seorang gadis cokelat, tak lebih dari itu .”

“Berhentilah. Pria misterius itu tidak menginginkanmu.”

Oh, Ayolah. Aku pernah berusaha semampuku mencari jalan untuk melupakan kisah-kisah petualanganku bersamanya. Tapi gadis yang kau nasehati ini justru terperangkap. Meski, aku tak bisa memprediksi kapan akan bertemu dengannya kembali. Tetapi setidaknya, aku bersyukur bahwa aku pernah bahagia secara sederhana dengan mengaguminya.

Ketulusanku untuk sang pria berlabel misterius itu masih mengudara hingga saat ini. Ketulusan yang tetap bertahan pada tempatnya, walau banyak aura-aura di luar sana mencoba mematahkan harapan dan usahaku untuk kembali melihatnya.

Sayangku, aku akan tetap percaya pada hati kecilku bahwa ketulusan yang kupancarkan akan membuahkan keindahan pada ujungnya. Melupakannya, justru hanya akan membohongi diriku sendiri.

Hal terindah di dunia ini bagiku adalah jatuh hati pada sesosok pria berlabel misterius. Meski, aku tak pernah tahu apakah aku bisa memilikinya atau hanya bisa sekedar mengaguminya dari jauh. Jika memang bukan jalanya, setidaknya aku pernah berusaha. Biarlah sosok yang pernah membuatku kagum sekaligus jatuh hati ini, ku simpan rapi dalam sebuah kotak yang berwarna putih. Karena bagiku, putih melambangkan cahaya ketulusan dan kedamaian bak pantulan jiwaku.

 

#CintaDalamKata

Editorial Team