Seperti apakah jodoh dan bagaimana mendapatkannya? Mungkinkah jodoh dan mencintai itu sama? Sama-sama sebuah takdir. Umurku sekarang sudah tak lagi dikatakan muda, masa-masa remaja kusudah aku lewati hampir satu dekade. Ditambah lagi statusku yang sering dipertanyakan oleh orang-orang. Yang mereka katakan aku ini cantik, cerdas dan sukses dalam karier namun sayang kesuksesan seseorang belum lengkap jika dia belum memiliki seorang yang mendampingin kita sampai akhir hayat.
Kadang aku pun merasa iri dengan melihat orang-orang yang ada di sekitarku yang sudah menemukan pasangannya atau yang lebih tepatnya “jodoh” itulah yang mereka katakan. Bagiku mengejar karier adalah keharusan, karena aku harus menerima hasil dari yang aku lakukan ini mulai dari belajar di dunia pendidikan 10 tahun lamanya dan sebagainnya.
Akupun juga ingin menjadi wanita yang mandiri, punya penghasilan sendiri, tidak ingin merepotkan suamiku kelak. Namun di balik kemandirianku, sering kali orang mempersepsikan bahwa caraku kurang tepat. Mereka mengatakan bahwa kesuksesan lebih indah jika dibangun bersama-sama dengan orang yang mencintaimu, karena menanam bersama lebih mudah dan nantinya mendapat hasil panen yang melimpah. Kalau caraku yang seperti ini kurang tepat, lalu bagaimanakah seharusnya sikapku untuk menemukan pasanganku atau lebih tepatnya jodoh?