Ilustrasi membangun kebiasaan nyaman di pertemanan (Pexel.com/Tim Douglas)
Terkadang, jadi “the go-to friend” itu bukan cuma soal emosional, tapi juga soal kemampuan membantu secara praktis. Misalnya, menawarkan bantuan mengantar barang, menemani ke dokter, atau membantu menyelesaikan tugas. Bantuan seperti ini menunjukkan bahwa kamu gak hanya peduli lewat kata-kata, tapi juga lewat tindakan nyata.
Tindakan ini bikin teman-temanmu merasa bahwa kamu adalah support system yang gak main-main. Kamu hadir untuk mereka bukan hanya karena kewajiban, tapi karena memang kamu peduli. Kebiasaan kecil ini bisa meninggalkan kesan mendalam, lho.
Menjadi “the go-to friend” gak selalu tentang menjadi orang sempurna. Ini tentang membangun kebiasaan kecil yang menciptakan rasa nyaman dan aman di lingkaran pertemananmu. Pada akhirnya, hubungan yang kuat terjalin dari kehadiran, kepedulian, dan kepercayaan. Jadi, mulailah jadi versi terbaik dari dirimu yang selalu ada untuk orang-orang tersayang. Bukan hanya bikin mereka bahagia, tapi juga bikin hidupmu sendiri lebih berarti.