Dalam hidup, kita semua pasti pernah menghadapi kenyataan yang sulit: kehilangan orang terkasih, putus cinta, kegagalan karier, atau bahkan kebenaran pahit tentang diri sendiri. Di saat-saat seperti ini, tak jarang kita memilih untuk menyangkal kenyataan tersebut atau dalam istilah psikologi disebut dengan denial. Meskipun tampak seperti cara bertahan yang efektif, sebenarnya denial bisa menjadi pedang bermata dua.
Alih-alih membantu, denial justru bisa memperpanjang rasa sakit yang seharusnya bisa kita hadapi dan sembuhkan lebih awal. Berikut adalah lima alasan kenapa denial justru menyakitimu lebih lama.