Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/ Jeremy Wong Weddings
unsplash.com/ Jeremy Wong Weddings

Setiap orang pasti mendambakan pernikahan yang baik dan berkah. Tapi, gimana mau berkah kalau proses menuju pernikahannya diawali dengan langkah yang salah? Istilah 'married by accident' sepertinya sudah menjadi kasus yang cukup sering didengar di zaman ini. Padahal, sulit untuk menemukan akhir yang bahagia dari sebuah pelanggaran atau kemaksiatan.

Lalu, bagaimana saat kesalahan itu terlanjur terjadi? Uraian dalam poin-poin berikut semoga bisa membantu menjawabnya.

1. Sadari dan sesali kesalahan dengan cara bertaubat sungguh-sungguh

unsplash.com/Ben White

Gak ada jalan terbaik untuk membersihkan diri dari segala perbuatan dosa selain bertaubat. Saat proses menuju pernikahan gak sesuai aturan agama, mintalah ampunan kepada Tuhan. Nyatakanlah rasa penyesalan dan mohonlah bimbingan serta kekuatan padaNya. Jangan menunda-nunda, sebab kamu gak pernah tahu seberapa lama sisa umurmu. 

Gak cuma kamu, ajaklah pasangan untuk sama-sama bertaubat. Jangan hijrah sendirian, karena kamu dan dia telah ada dalam satu ikatan pernikahan. Saat kedua suami istri sudah saling menyucikan diri, menyadari dan menyesali, pernikahan yang sakinah mudah-mudahan bisa diraih.

2. Meminta maaf kepada pasangan dan kedua orangtua

unsplash.com/Rachael Crowe

Siapa pun pihak yang merasa dirugikan atas perbuatanmu, kamu wajib meminta maaf padanya. Meski telah menikah, gak ada salahnya kamu meminta maaf kepada pasangan karena telah menyeretnya pada langkah yang salah. Sikap ini juga menunjukkan kalau kamu ingin mengubah arah pernikahanmu menjadi lebih baik.

Adapun meminta maaf kepada orangtua, seharusnya telah kamu lakukan pada saat kesalahan itu terjadi. Perbuatan fatalmu tentu melukai hati mereka. Sedangkan rida orangtua adalah rida Tuhan yang gak bisa kamu abaikan dalam hidup. 

3. Seberapa jauh pun kesalahan, mulailah membuka permulaan baru bersama pasangan dari titik nol

unsplash.com/Laura Marques

Gak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Seberapa besar pun perbuatan dosamu, jangan pernah berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan. Setelah melakukan taubat nasuha, mulailah untuk memperbaharui definisi baru dari pernikahan. Bukalah lembaran baru bersama pasangan dari titik nol. Sertakan visi misi pernikahan yang lebih baik kedepannya.

4. Perbarui niat, motivasi dan orientasi berumah tangga

unsplash.com/Korney Violin

Saat mencanangkan ulang permulaan rumah tangga yang baru, maka sekarang adalah hari baru dimana kamu dan pasangan melakukan semua perbaikan bersama secara mendasar. Niatkan pernikahanmu sebagai ibadah dan jalan menggapai keridaan Tuhan.

Pancangkan dengan kuat motivasi perubahan supaya gak melemah atau menyusut kualitasnya. Yang namanya semangat, kadang memang ada saja turunnya. Maka dari itu, kamu gak boleh lalai memperbaharui motivasi kehidupan keluarga supaya gak salah orientasi di tengah jalan.

5. Masa lalu yang buruk harus ditutup dengan memperbanyak amal kebaikan dalam pernikahan

unsplash.com/Jhon asato

Bersyukurlah karena kamu masih diberi kesempatan untuk menyadari kesalahan dan memperbaikinya. Penebus kesalahan terbaik adalah melakukan sebanyak-banyaknya amal kebaikan. Saat pernikahan menjadi ladang ibadah, kamu bakal menemukan kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan yang hadir sebagai buah dari jiwa yang bening. 

Selama kamu mau memohon ampun dan berusaha gak mengulangi perbuatan dosa yang sama, Tuhan sungguh membuka lebar pintu taubatNya bagi siapa pun yang ingin kembali. Mulailah untuk berubah dan jangan ditunda lagi, sebab kebahagiaan pernikahan berada dalam keridaan Tuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team