instagram.com/tututsoeharto
Siti Hediati Hariyadi, atau yang kerap disapa Titiek, menikah dengan Prabowo Subianto Djojohadikusumo pada 8 Mei 1983. Ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, mendukung hubungan putranya dengan Titiek setelah Prabowo sempat dekat dengan beberapa perempuan ketika masih menjalani pendidikan sebagai tentara.
Saat Prabowo mengutarakan ingin melamar Titiek, Sumitro beserta keluarga besar langsung berkunjung ke kediaman Soeharto untuk mengutarakan maksud lamaran Prabowo. Pada waktu itu, Bu Tien terlihat bahagia dan Soeharto pun luluh dengan kharisma dan keseriusan Prabowo pada Titiek.
Bersama dengan Prabowo, lahirlah anak semata wayang mereka yang diberi nama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo. Kehidupan Titiek dan Prabowo mengalami pasang surut karena dipengaruhi suasana politik pada masa akhir kepemimpinan Soeharto.
Kala itu, Sumitro cukup vokal dengan mengkritik pemerintahan Soeharto pada akhir pemerintahan orde baru. Pada saat yang sama, ia menerima H.R Darsono yang memiliki pandangan politik berseberangan dengan Soeharto.
Perpisahan Titiek dan Prabowo sudah tak terelakkan semenjak puncak peristiwa lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998. Seiring dengan dicopotnya jabatan Pangkostrad, ia harus menelan pil pahit ketika hubungannya bersama Titiek pun harus berakhir. Setelah karier militernya padam, Prabowo memutuskan menjadi pengusaha di luar negeri dan membangun kehidupan baru tanpa kehadiran Titiek.
Hingga sekarang, tak ada kepastian dan titik terang kabar hubungan Titiek dan Prabowo. Meski pada tahun 2019 ketika Prabowo mencalonkan presiden untuk yang kedua kali, mereka pun dikabarkan akan rujuk.
Beberapa orang mengaitkan hal ini dengan situasi politik kala itu. Layaknya kabar burung, keduanya tak menunjukkan adanya keinginan untuk kembali bersama.