Setelah memutuskan untuk bersama, aku tau banyak hal tentangmu begitupun kau tahu banyak hal tentangku. Aku mulai tahu kebiasaan burukmu yang seringkali membuatku kesal. Tapi dari hal-hal itu, aku belajar dewasa dengan memahami watakmu yang kurang baik, kata-kata yang kadang kasar, teman-temanmu yang beberapa nakal. Aku berpikir aku bisa merubahmu menjadi lebih baik. Kupikir kau juga menjadi lebih dewasa dariku yang terus mengomelimu untuk menjadi lebih baik.
3 tahun bersamamu membuatku lebih dewasa di usia 20. Tapi di saat dewasa ini pula kita mulai jenuh dengan cerita dan ilustrasi yang kita buat bersama di kertas kosong itu. Sudah basi, terlalu kekanakan. Aku lelah mengingatkanmu, kau pun sepertinya lelah dengan tuntutan-tuntutanku. Kita telah jenuh, dan akhirnya memilih untuk mencari jalan lain. Kupikir, ini salah satu pendewasaan bagi kita. Kita harus mendewasakan diri kita sendiri-sendiri.
Tapi…tidak pernah ada orang lain.
Ternyata kisah kita tidak seperti Perahu Kertas. Aku tidak pernah bertemu orang lain seperti Remy, entah apakah kau telah bertemu dengan seorang wanita selembut Luhde. Aku hanya menikmati dunia saat aku sendiri, bersama keluarga dan para sahabat, serta saat aku mengingat betapa lugunya aku dan kau pada waktu itu. Sampai suatu sore ada e-mail masuk darimu. E-mail singkat yang berisi pesan “Hai, Kay. Apa kabar? Aku sekarang di Jakarta, wanna have some walk and talk?”
Akhirnya aku bertemu lagi denganmu. Kita saling melempar senyum, lalu menceritakan banyak hal. Mata kita saling bertatap, seperti mencari tahu isi hati masing-masing. Malam itu, kau menggenggam tanganku lagi. Lebih erat.
Aku tidak pernah mengerti perkara move on. Bersamamu atau tidak, aku hanya tahu tentangmu. Teman-temanku berulangkali menyuruhku untuk mencari yang lain, yang lebih baik, yang lebih pantas. Aku tak mau. Sebelum semuanya terlambat, aku katakan sekarang padamu.
“Kita sudah membuat cerita di masa lalu, mengapa tak kita selesaikan sampai di masa depan?”
Kau tersenyum.
 
Tulisan ini adalah kiriman dari IDN Community. Kalau kamu ingin mengirimkan artikelmu, kirimkan ke community@idntimes.com