Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: yunitakarlina.blogspot.com
Sumber gambar: yunitakarlina.blogspot.com

Cinta itu nggak kenal warna kulit, agama, warganegara dan ras.

Default Image IDN

Semakin banyak orang yang sudah tidak lagi melihat latar belakang agama sebagai halangan untuk pacaran. Walaupun nantinya ketika mereka menikah tetap harus berpikir jalan keluar yang terbaik, mereka tetap berusaha menjalani masa pacaran.

Masalahnya, adaaaa aja orang yang kepo ngasih komentar-komentar nggak perlu. Nih contohnya.

1. "Papa mama kamu pasti kecewa sama pilihanmu, ya."

Default Image IDN

2. "Nggak takut dosa? Dalam agama kita tuh agama X dianggap....."

Default Image IDN

3. "Katanya pacaran serius, kok nyari yang beda agama?"

Default Image IDN

4. "Eh, jangan sampai kamu yang ganti agama loh! Jangan mau berkorban!"

5. "Lah? Nanti nikahnya gimana dong?"

Default Image IDN

6. "Wah, pasti salah satu masuk neraka."

Default Image IDN

7. "Hubungan beda agama nggak mungkin bisa langgeng, deh! Pasti ntar kalo udah serius baru nyadar terus putus."

Default Image IDN

8. "Kalau dia agamanya nggak ikut kamu, tandanya dia nggak cinta sama kamu."

Default Image IDN

9. "Emangnya keluarga dia nggak keberatan, dia dapet pacar yang nggak seiman?"

Default Image IDN

10. "Kok kamu mau-maunya sih sama orang yang beragama X?"

Default Image IDN

11. "Bayangin kalau kalian punya anak, kasian kan bingung diajarin agama apa?"

Default Image IDN

12. "Tau nggak sih agama pacarmu itu agama yang aneh! Nanti pasti kamu disuruh melakukan 'bla bla' dan 'bla bla'."

Default Image IDN

13. "Lihat tuh si artis X yang nikah beda agama, hidupnya aneh gitu. Dijauhin keluarga. Kamu mau?"

14. "Berdoalah yang banyak supaya pacarmu mau pindah agama."

15. "Nggak pingin cari yang agamanya sama aja?"

Kenapa sih, kita nggak bisa happy aja sama orang yang sedang jatuh cinta. Harusnya biarin aja mereka cari jalan keluarnya baik-baik. Dan itu bukan urusan kita untuk menyudutkan hubungan mereka.

Ya kan? Setuju nggak?

Editorial Team