Lakukan 5 Hal Ini Jika Ada Temanmu yang Sedang Ingin Menyendiri

26 Apr 2022, 08:25 WIB

ilustrasi orang menyendiri (Pexels.com/Duong Nhan)

Kesehatan dan ketahanan mental setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang tahan banting, gak rubuh diterjang badai hujatan atau hinaan dari siapa saja. Namun ada pula yang rapuh dan gampang goyah meski baru mendapat satu atau dua komentar miring.

Saat mental sedang gak baik-baik aja, semua orang tentu juga punya respon dan reaksi yang berbeda. Ada yang harus segera menceritakan kssedihan dan kekecewaannya langsung ke orang terdekat, namun ada pula yang lebih suka menyendiri dan menarik diri dari orang lain.

Nah, jika ada teman atau bahkan sahabat juga orang terdekatmu yang punya karakter senang menarik diri demi menyembuhkan luka di hatinya, jangan langsung bertindak sembarangan ya. Dia bisa ilfeel dan jadi semakin menjauhimu. Lebih baik lakukan lima hal berikut dan jadilah orang yang membuat dia merasa nyaman.

1. Jangan ganggu dia meski dengan alasan kepedulian

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sekhawatir apapun dirimu, jangan mengganggunya secara berlebihan. Seperti menghubunginya setiap saat, memaksanya bercerita, terus menanyakan kabarnya, dan lainnya. Ini adalah tindakan yang gak menyenangkan bagi orang yang ingin menyendiri.

Berikanlah dia waktu untuk benar-benar sendirian. Sesekali menghubungi demi mengetahui kabarnya jelas gak masalah. Tapi jika berlebihan, dia akan merasa kamu hanyalah seorang pengganggu yang gak pengertian.

2. Tetap pastikan dia tahu bahwa kamu akan selalu ada untuknya

ilustrasi sahabat (Pexels.com/Renzy Atibagos)

Meski sedang menjaga jarak darinya agar dia punya waktu untuk sendirian, pastikan dia tau bahwa dirinya gak sendirian. Kamu selalu ada untuknya kapanpun dia membutuhkan teman bercerita. Beritahu hal ini lewat pesan singkat yang sekiranya gak begitu membuat dia merasa terganggu.

Sebagai orang terdekat, kamu pasti sudah tahu bahwa menyendiri adalah kebiasaannya setiap kali dia merasa tersakiti. Jadi, tetaplah di sisinya hingga dia menghampirimu lagi nanti.

3. Pahami dia dan jangan menyudutkannya apalagi meninggalkannya

ilustrasi sahabat pemalu (Pexels.com/Ida Rizkha)

Meskipun berbeda dengan kamu yang mungkin bisa menerima komentar negatif dengan lebih lapang dada, orang terdekatmu ini justru butuh waktu untuk menyembuhkan lukanya. Perbedaan tersebut jangan justru menjadikan kamu pribadi yang gampang menyudutkan dan menyalahkan dirinya.

Gak semua orang bisa sekuat kamu, dan dia adalah salah satunya yang butuh waktu lebih banyak saat hatinya disakiti. Jadilah orang yang pengertian dan mampu memahami orang lain dengan memupuk rasa empati serta simpati, ya.

4. Gak perlu banyak tanya, saat nanti dia ingin bercerita, dia pasti akan ceritakan semuanya

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/Sam Lion)

Meski penasaran karena dia langsung menarik diri dan enggan menemui serta menghubungi siapa-siapa termasuk dirimu, kamu gak lantas boleh memberondongnya dengan berbagai pertanyaan. Justru, kamu adalah orang yang harusnya lebih mengerti bahwa dia hanya ingin sendiri untuk sementara waktu.

Ketika nanti dia sudah siap bercerita, dia akan datang padamu dan mengeluarkan semua uneg-unegnya. Jika pun ternyata dia tetap diam dan gak bercerita apa-apa, pahamilah hal tersebut. Hindari memaksanya karena dia bisa-bisa jadi gak ingin memiliki kedekatan apapun denganmu lagi, lho.

5. Validasi perasaannya karena itulah yang dia butuhkan darimu

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/George Milton)

Ketika dia nantinya curhat atau menceritakan apa yang telah terjadi padanya hingga dia memutuskan untuk menyendiri, jangan langsung menyudutkan apalagi menyalahkannya. Semua itu hanya akan bikin dia semakin menarik diri darimu. Jadilah pendengar setia yang mampu memvalidasi perasaannya dan membuat dia merasa lega setelah bercerita padamu.

Walaupun mungkin kamu melihat situasinya dari sudut pandang yang berbeda dan bagimu reaksinya berlebihan, jangan pernah mengungkapkan hal itu padanya. Sebab kamu gak tau bagaimana kondisi perasaannya saat kejadian gak mengenakan itu terjadi padanya. Bisa aja asa faktor lain yang membuat dia merasa begitu sakit hati.

Ingat, kita gak pernah tau bagaimana kondisi kesehatan mental seseorang. Ketika dia memutuskan untuk menarik diri dan menyendiri, jangan jadi orang yang malah menyalahkan tindakannya. Tapi, berusahalah memahami dirinya dan perasaannya. Siap, guys?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.