Dalam hubungan, ekspresi cinta kerapkali menjadi kunci untuk menciptakan kedekatan dan rasa aman. Tetapi, tak semua bentuk perhatian atau kasih sayang datang dari hati yang tulus.
Ada kalanya seseorang memakai love language palsu, dengan berpura-pura memperlihatkan cinta sesuai kebutuhan pasangan tanpa benar-benar merasakannya. Di sisi lain, terdapat pula yang memakai perilaku penuh emosi secara sengaja untuk memanipulasi, bukan mencintai. Walau sekilas terlihat serupa, love language palsu dan manipulasi mempunyai perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami supaya hubungan tetap sehat. Berikut ini penjelasannya.