"Ucapan terima kasih dari lubuk terdalam ini tidak sebanding dengan semua yang Mama berikan."
Mama, terima kasih karena telah menyediakan tempat yang nyaman untuk aku tidur selama sembilan bulan yang indah sebelum aku melihat wajahmu.
Terima kasih karena menghabiskan malam-malam tanpa tidur karena tangisanku yang egois di bulan-bulan pertama mengenalmu.
Terima kasih atas luapan perhatian tanpa henti yang Mama berikan waktu aku mematahkan setiap kaki barbie yang Mama belikan.
Terima kasih karena sudah menoleransi rasa lelah saat mengantarkanku ke tempat-tempat untuk bersenang-senang, padahal Mama masih harus pergi ke kantor.
Terima kasih atas uang saku yang Mama berikan tanpa kecurigaan apapun. Padahal aku tidak memakainya dengan bijak dan menyalahgunakan kepercayaanmu padaku.
Terima kasih atas setiap omelan yang Mama lontarkan untuk membuatku sadar setiap kali aku bertingkah kekanak-kanakan.
Terima kasih atas setiap nasihat yang Mama bisikkan supaya aku bisa menjadi lebih dewasa, sepertimu.
Terima kasih telah membagikan setiap kisah gembira maupun sedih tentang hidupmu, karena Mama mempercayaiku seperti aku percaya padamu.
Terima kasih atas ratusan bahkan ribuan panggilan telepon hanya karena Mama khawatir atau perlu tahu di mana aku berada.
Terima kasih atas setiap perjuangan Mama bertahan hidup untuk melindungi aku dari rasa malu.
Terima kasih atas setiap luka dan air mata sedih yang mama tanggung karena di masa remaja aku berusaha menyalahkan Mama untuk banyak hal.
Terima kasih atas kepedihan yang Mama pendam setiap kali aku membuatmu kecewa.
Terima kasih atas setiap tetesan air mata yang jatuh saat aku membuatmu bangga di panggung kelulusan kuliah.
Terima kasih atas setiap lelucon yang Mama buat hanya untuk menghiburku.
Terima kasih atas setiap detik berharga saat Mama berada di sampingku.
Terima kasih atas dukungan yang luar biasa untuk semua keputusan yang aku buat ketika aku merasa sudah "dewasa".
Terima kasih untuk setiap ciuman yang mama berikan cuma karena Mama, "lagi pingin nyium."
Terima kasih untuk setiap pelukan hangat yang Mama berikan. Tiada duanya, Ma.
Terima kasih sudah menemaniku hingga detik ini dan memastikan aku bertumbuh dewasa sesuai dengan jalanku sendiri dan ajaranmu.
Terima kasih atas jutaan senyum Mama untuk membuat hatiku terasa lebih ringan. Juga sebagai pengingat bahwa aku masih punya Mama di sini.
Maafkan aku Ma, belum bisa membahagiakanmu, belum bisa memenuhi harapanmu seperti yang engkau lakukan untukku.
Terima kasih, Ma. Aku mau menjadi wanita hebat sepertimu, Ma.
Terima kasih Ma, untuk semuanya. Aku sayang Mama.
Salam sayang,
Putrimu yang tak akan kehabisan cinta untuk Mama.