Tak Selalu Menyedihkan, Inilah 5 Manfaat Kesehatan dari Melajang

Body Mass Index (BMI) adalah indeks yang dapat menentukan apakah berat badan yang kalian miliki masih tergolong sehat atau tidak. Cara mengetahuinya adalah dengan membagi berat badan kalian (kg) dengan tinggi badan kalian dalam meter kuadrat.

Beberapa penelitian menyebutkan, jika orang-orang yang memiliki pasangan, baik itu sudah menikah atau belum, cenderung makan lebih banyak daripada orang lajang. Hal ini diakibatkan kurangnya olahraga sehingga berat badan pun naik secara signifikan.

Perbedaan BMI antara laki-laki lajang dengan laki-laki yang sudah memiliki pasangan adalah 2 kilogram. BMI yang tinggi ini bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti jantung , diabetes tipe 2, masalah pernapasan, batu empedu, dan penyakit lainnya.

Sedangkan untuk perempuan yang masih melajang hanya memiliki kenaikan berat badan yang sedikit dan beberapa juga mengalami penurunan tekanan darah diastolik yang lebih besar daripada perempuan yang sudah memiliki pasangan.

Menurut beberapa makalah ilmiah, jika kalian sedang melajang maka kesendirian tersebut bisa menjadi hal yang positif. Hal ini karena kesendirian tanpa kesepian mampu meningkatkan produktivitas, memicu kreativitas, dan dapat meningkatkan kebahagiaan di beberapa aspek kehidupan, serta bisa mengurangi stres. Wow!

Psikologi sosial telah mengikat kesendirian dengan segala sesuatu, mulai dari rasa kebebasan yang tinggi hingga persahabatan yang lebih dekat.

Menghabiskan waktu sendirian bisa memberikan kalian waktu untuk meremajakan, memberi energi kembali, kesempatan untuk refleksi pribadi, mengenal diri sendiri, dan membangun ketahanan diri tanpa mengandalkan orang lain.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal Marriage and Family, orang-orang yang sudah berpasangan memiliki kebiasaan yang membuat kebugaran fisik mereka menjadi tidak sehat. Tak seperti orang yang melajang, orang-orang yang telah menikah biasanya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk beraktivitas fisik daripada seorang single. Hal tersebut membuat beberapa manfaat substansial tidak tercapai.

Orang yang melajang memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas ini membuat sebagian besar orang yang melajang dapat mengendalikan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan mood dan peluang untuk hidup lebih lama.

Seorang peneliti dari University of California, Santa Barbara mengungkapkan bahwa individu yang melajang memiliki perasaan yang meningkat untuk menentukan nasib diri sendiri dan mengalami pertumbuhan serta perkembangan yang berkelanjutan dalam pribadi mereka.

Dalam analisis sebuah studi lain yang berkonsentrasi pada orang lajang melaporkan, bahwa mereka yang paling mandiri memiliki lebih sedikit emosi negatif dan hal tersebut berbanding terbalik dengan orang yang sudah memiliki pasangan.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, bahwa dalam beberapa kasus pada bidang otonomi dan pengembangan, orang lajang memiliki pribadi yang lebih meningkat daripada mereka yang sudah menikah atau memiliki pasangan.

Orang yang berstatus lajang akan mudah bergaul dengan siapa saja. Mereka juga bisa memelihara hubungan tersebut dan menerima banyak dukungan dari circle mereka. Orang yang melajang memiliki pertemanan yang erat, dimana hal tersebut tidak bisa dengan mudah didapatkan oleh orang yang sudah memiliki pasangan.

Mayoritas, orang yang sudah memiliki pasangan akan memiliki batasan-batasan tertentu dengan lingkaran pertemanan mereka. Hal ini menyebabkan isolasi sosial yang nantinya bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti obesitas dan bahkan kematian dini.

Hubungan yang berkomitmen ataupun pertemanan yang kalian jalin atau hancurkan pasti memiliki dampak yang signifikan terhadap diri kalian. Begitupula saat memutuskan menjadi single atau berkomitmen dengan pasangan, semua memiliki dampak positif dan negatifnya masing-masing.

Namun, baik melajang ataupun sudah memiliki pasangan, hal yang paling indah dan sederhana adalah bagaimana kalian menikmati hidup dengan pilihan yang telah kalian buat. Tidak masalah ingin melajang atau berkomitmen, asal dampaknya positif bagi diri sendiri dan hubungan tersebut, lanjutkanlah. Itu lebih baik daripada kalian terus berkutat pada opini diri sendiri tentang hubungan yang 'menyedihkan'.