Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash/Caleb George

Siapa yang suka memendam amarah hingga menumpuk, dan begitu sudah merasa tak sanggup akan langsung meledak? Ya, hal tersebut terjadi karena kita terbiasa mengasosiasikan rasa marah sebagai sesuatu yang negatif sehingga berusaha sebisa mungkin untuk menahannya. Padahal nih, marah merupakan emosi yang wajar dan alami. Positif atau negatifnya hanya tergantung bagaimana respons kita menghadapinya.

Ketika perasaan marah dan benci menumpuk dalam sebuah relasi, rasanya kita akan kesulitan untuk berempati kepada orang yang bersangkutan. Perasaan terluka yang belum disembuhkan ini bisa membuat kita enggan peduli, menghormati bahkan sekadar mendengarkannya.

Nah, agar hal tersebut tidak semakin berlanjut, cara terbaik mengatasinya adalah dengan mengomunikasikannya secara sehat melalui 5 langkah berikut.

1. Tetapkan tujuan dari membahas masalah yang ada

Unsplash/ Christin Hume

Ketika sedang merasa marah, sebaiknya jangan langsung bereaksi. Tenangkan diri sambil kenali dulu penyebab dari emosi yang kita rasakan tersebut.  Jika sudah menemukan akar permasalahannya, ajak orang yang bersangkutan untuk bicara empat mata. Sampaikan padanya jika tujuan kita membahas masalah tersebut adalah untuk menemukan jalan keluar bersama.

Ingatlah bahwa posisi kalian berdua adalah sebagai tim melawan kesalahpahaman yang terjadi. Jadi gak perlu deh cari siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggung jawab. Masing-masing perlu berbesar hati menyadari bahwa sedikit banyak tentu memiliki andil dalam masalah yang ada.

2. Berbicara dan menyimak secara bergantian tanpa menyela

Editorial Team

Tonton lebih seru di