ilustrasi ngobrol (pexels.com/Alena Darmel)
Berkencan bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Ada banyak ketidakpastian tentang segala hal, mulai dari apakah mereka akan menyukaimu hingga seberapa aman kamu nantinya. Roma Williams, seorang terapis pernikahan dan keluarga menjelaskan, bahwa kecemasan yang menyertai saat bertemu orang baru dan mencoba membuat kesan yang baik dapat memicu pikiran intrusif ini.
"Sangat normal bagi orang untuk menghadapi pikiran yang mengganggu atau tidak diinginkan saat menjalani hubungan, terutama hubungan yang sehat," kata Rachael Farina, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.
Calantha Quinlan, seorang konselor pra nikah, dilansir Marriage, juga menjelaskan, alasan lainnya karena seseorang pernah mengalami trauma masa lalu, seperti perselingkuhan, pengkhianatan, atau hubungan yang penuh kekerasan. Ini dapat mengembangkan pikiran-pikiran yang intrusif sebagai akibat dari efek trauma yang masih ada.
Pikiran-pikiran yang mengganggu tersebut berfungsi sebagai mekanisme pertahanan, yang berupaya mencegah bahaya di masa mendatang dengan terus-menerus menilai hubungan tersebut untuk mencari tanda-tanda bahaya.
Insecure juga dapat menyebabkan pikiran-pikiran yang mengganggu dalam hubungan. Quinlan mengatakan, bahwa seseorang yang insecure mungkin terus-menerus meragukan cinta dan komitmen pasangannya, yang mengarah pada pikiran-pikiran yang mengganggu tentang penolakan, pengabaian, atau ketidakmampuan dalam hubungan.