Hubungan toksik terjadi ketika salah satu pihak terus merasa dirugikan, dikeruk keuntungannya, juga memungkinkan adanya serangan mental yang membuat satu pihak merasa tak berharga. Namanya saja sudah toksik, berarti hubungan seperti itu tidak baik dan bila ‘dikonsumsi’ terus-menerus malah akan berpengaruh pada kondisi mental.
Untuk mengakhiri hubungan toksik, diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri untuk bangkit dari keadaan terpuruk. Kamu tentu tak mau terus berada dalam lingkaran beracun, bukan?
Lakukan keenam cara ini untuk mengakhiri hubungan toksik.