Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasangan yang melakukan verbal abuse (pexels.com/Timur Weber)

Kekerasan dalam hubungan bukan hanya berupa physical abuse, tetapi bisa juga berbentuk verbal. Meskipun lukanya gak terlihat jelas seperti kekerasan fisik, verbal abuse pun ternyata bisa merusak mental sang korban.

"Pelecehan verbal dapat dilakukan dengan cara apa pun, bisa jadi ucapan yang membuat pasangan merasa kurang dihargai atau penting dalam suatu hubungan," jelas Amelia Peck, terapis pernikahan dan keluarga, dilansir Brides.

Luka yang disebabkan oleh verbal abuse biasanya berupa kerusakan internal. Mungkin gak terlihat, tetapi bisa dirasakan. Dampaknya bisa membuat korban depresi, cemas, hingga kondisi emosional kacau. Cobalah untuk menghadapi verbal abuse dengan 5 cara di bawah ini!

1. Tetapkan batasan yang jelas dalam dirimu

Ilustrasi orang sedang merasa stres (pexels.com/MART PRODUCTION)

Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah menetapkan batasan yang jelas dalam diri. Jangan sampai kamu selalu mewajarkan semua ucapan kasar dari pasangan, bahkan jika ucapan tersebut membuat sakit hati.

"Katakan pada diri sendiri bahwa kamu gak akan terus terlibat dengan orang ini jika mereka meninggikan suaranya atau memanipulasi emosimu," ujar Holly Severson Herzog, seorang psikolog berlisensi, dilansir Psych Central.

Dengan menetapkan batasan jelas, kamu akan menyadari sikap atau ucapan mana saja yang sudah gak bisa ditolerir. Meskipun ia merupakan pasanganmu, tetapi bukan berarti kamu harus mewajarkan seluruh perilakunya.

2. Tetaplah melindungi harga dirimu

Editorial Team

Tonton lebih seru di