Kekerasan dalam hubungan bukan hanya berupa physical abuse, tetapi bisa juga berbentuk verbal. Meskipun lukanya gak terlihat jelas seperti kekerasan fisik, verbal abuse pun ternyata bisa merusak mental sang korban.
"Pelecehan verbal dapat dilakukan dengan cara apa pun, bisa jadi ucapan yang membuat pasangan merasa kurang dihargai atau penting dalam suatu hubungan," jelas Amelia Peck, terapis pernikahan dan keluarga, dilansir Brides.
Luka yang disebabkan oleh verbal abuse biasanya berupa kerusakan internal. Mungkin gak terlihat, tetapi bisa dirasakan. Dampaknya bisa membuat korban depresi, cemas, hingga kondisi emosional kacau. Cobalah untuk menghadapi verbal abuse dengan 5 cara di bawah ini!