Ilustrasi hardballing dalam berkencan (pexels.com/Jep Gambardella)
Lee, dalam tulisan di laman Psychology Today, juga mengingatkan, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai mengenai pendekatan ini. Ada orang yang mungkin terlihat bersikap tegas dan langsung.
Hanya karena seseorang berbicara dengan jujur, bukan berarti mereka tidak sedang mengarang cerita, menyesatkan, atau bahkan berbohong secara terang-terangan. Terkadang, orang mengklaim sebagai kebalikan dari diri mereka yang sebenarnya.
Misalnya, seorang narsisis bisa saja menyebut diri mereka empati atau berperilaku sangat peduli saat mencoba memikat. Namun, begitu kamu benar-benar membutuhkan empati dari mereka, sifat egois dan mementingkan diri sendiri mulai terlihat.
Faktanya, gaya komunikasi yang terlalu keras bisa digunakan untuk mengalihkan perhatianmu dari tanda bahaya yang mereka miliki. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa apakah tindakan seseorang sesuai dengan kata-katanya dalam jangka panjang, terlepas dari seberapa tegas atau meyakinkan mereka saat bersikap.
Jika seseorang berusaha terlalu keras untuk terlihat tegas dan dominan, itu sendiri bisa menjadi tanda bahaya. Jangan biarkan sikap seperti ini mengaburkan penilaianmu dan membuatmu gagal mengenali tanda-tanda peringatan.