5 Sisi Positif Menikah dengan Tulang Punggung Keluarga

Apa yang ada di benakmu tentang menikah dengan seseorang yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya? Ia harus menghidupi orangtua dan adik. Apakah menurutmu ini akan buruk buat hubungan kalian ke depannya?
Satu hal yang paling ditakutkan dari berpasangan dengan seorang tulang punggung keluarga ia masalah finansial. Pendapatannya harus dibagi-bagi sedemikian rupa setiap bulannya. Padahal, nantinya kebutuhan keluarga kecil kalian juga gak sedikit.
Apalagi dengan kehadiran momongan yang tentu membuat pengeluaran melonjak dan perlu dipersiapkan masa depannya. Namun, jika semua orang menolak menikah dengan tulang punggung keluarga, tentu ini juga gak adil buat mereka. Padahal, berpasangan dengan orang yang bekerja buat keluarganya punya sisi positif sebagai berikut.
1. Pemikirannya dewasa
Orang yang mau mencari nafkah untuk keluarganya sudah pasti pribadi yang sangat dewasa. Dia mengorbankan ego dan keinginannya sendiri untuk bersenang-senang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Pemikirannya tidak pendek, melainkan menjangkau jauh ke depan.
Dalam menggunakan uangnya, ia tak cuma memikirkan saat ini melainkan juga kebutuhan-kebutuhan yang akan datang dan perlu diantisipasi. Dia mampu menunda banyak kesenangan demi hal-hal yang lebih penting. Tanpa kedewasaan, tugas sebagai pencari nafkah utama dalam keluarganya tak akan berjalan.
Berapa pun usianya saat ini, pola pikirnya yang matang pasti mengagumkan. Kedewasaan ini sangat penting untuk kalian membangun rumah tangga. Bersama orang yang berpikiran dewasa, kamu akan merasa lebih aman dan keluarga kalian lebih stabil.