Setelah putus, kamu mungkin tergoda mencoba berteman dengan sang mantan. Kamu masih peduli dengan orang ini, yang pernah mengisi hari-hari kamu. Mungkin sebagian teman-teman kamu tampak bijak dengan memberi saran bahwa berteman dengan mantan adalah sikap dewasa. Tetapi mencoba menjalin pertemanan sebelum kamu benar-benar siap bisa lebih berbahaya daripada saat putus itu sendiri.
Bahkan jika kamu dan mantan punya agenda untuk ‘tetap berteman’ setelah putus (tidak semua mantan pasangan seperti ini), kalian tidak bisa serta-merta langsung menjadi “teman”. Menurut Susan J. Elliott, penulis buku Getting Past Your Breakup, umumnya disarankan menunggu setidaknya enam bulan sebelum berpikir untuk berteman, meskipun jeda waktu dapat bervariasi tergantung pada pasangan, keseriusan hubungan sebelumnya dan bagaimana hubungan itu berakhir.
"Kamu perlu waktu untuk saling menjauh dan kamu perlu waktu beradaptasi kembali sebagai seorang single," kata Elliott. Kamu butuh waktu dan tempat untuk ‘galau’ sejenak atas berakhirnya hubungan. Bahkan setelah ‘perpisahan paling baik-baik’, semua orang butuh waktu untuk menyelesaikan dan berdamai dengan perasaan campur aduk setelah putus.
Beberapa orang mungkin tetap berteman dengan barisan para mantan mereka, dan merasa hebat karena hal ini. Tapi, jika kamu tidak tertarik berteman dengan mantan kamu untuk sekarang atau selamanya, itu juga tidak jadi masalah. Dalam beberapa kasus, terutama jika hubungan dengan mantan penuh kekerasan atau toxic relationship, berusaha menjadi teman bisa merusak bahkan berbahaya.
Bagaimana mengetahui kalau kamu sudah mampu “temenan aja” dengan mantan?
Berikut para terapis memberi tanda-tanda bahwa kamu masih harus menunda dulu berteman dengan mantan setelah putus.