Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Ilustrasi Bertengkar (pexels.com/MART Production)
Potret Ilustrasi Bertengkar (pexels.com/MART Production)

Kepribadian setiap orang memiliki kerumitan tersendiri yang dibentuk dari pengalaman hidupnya. Sehingga, wajar saja ketika menjalin hubungan kerap terjadi perbedaan pendapat. Problematika yang muncul pun menjadi tantangan yang harus kamu dan pasangan hadapi.

Kesetiaan, kesabaran, dan kerja sama sebagai pasangan akan diuji untuk menyelesaikan permasalahan. Perlu diingat, ini adalah kamu dan dia versus persoalan yang ada, bukan persaingan antara kalian berdua. Bingung cara mengendalikan sifat egois dalam sebuah hubungan? Mari simak pembahasan berikut ini!

1. Saling memiliki ekspektasi yang realistis

Ilustrasi Pasangan (pexels.com/Van Thang)

Sebagai dua orang yang memiliki latar belakang berbeda, pasanganmu juga manusia yang pastinya tidak sempurna. Akan tetapi, mungkin saja dia ingin menjadi lebih baik untuk kamu.

Oleh karenanya, pastikan untuk selalu menjaga komunikasi dan berkompromi dalam hubungan. Ketika masalah datang, diskusikan langkah yang terbaik untuk menyelesaikannya dan hindari perilaku yang merugikan bagi salah satu atau kalian berdua.

Dilansir Psychology Today, peneliti ilmu sosial Jeremy Sherman, Ph.D., MPP mengutarakan setiap individu memiliki cara yang berbeda untuk memuaskan ego masing-masing. Menuntut orang lain untuk memenuhi keinginanmu bisa saja berat untuk mereka.

Daripada mengutamakan egoisme yang hanya memberi kepuasan sementara sehingga merusak hubunganmu dengan pasangan, lebih baik fokus mencari jalan yang adil agar tidak menyesal. Setuju dengan hal tersebut?

2. Pahami kepribadian satu sama lain

Potret Ilustrasi Pasangan (pexels.com/William Fortunato)

Dilansir Healthline, psikolog Kendra Kubala, PsyD mengatakan bila memahami kepribadian pasangan menjadi langkah awal yang tepat untuk mengetahui permasalahan apa yang akan muncul dan bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikannya. Ini karena menyakiti perasaan pasangan secara tidak sengaja melalui respon ataupun suatu tindakan kadang terjadi dalam sebuah hubungan.

Hal tersebut disebabkan masih ada aspek terkait dirinya yang belum kamu pahami. Karena itu, diskusikan bersama mengenai batasan yang ingin kalian terapkan dalam hubungan agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.

3. Mendukung pencapaian masing-masing

Ilustrasi mendukung pasangan. (pexels.com/Gary Barnes)

Perlakukan pasanganmu sebagaimana kamu ingin diperlakukan olehnya. Dengarkan dengan seksama saat dirinya sedang bercerita dan puji usaha yang telah diberikannya, baik untukmu atau dalam karier. Sebelumnya, tanyakan pula apakah dia ingin didengarkan atau membutuhkan usulan saat sharing agar dapat memberi respons yang sesuai.

Dilansir Psychology Today, sebuah penelitian dari University of Iowa membuktikan 65 persen perempuan dan 85 persen laki-laki membutuhkan dukungan lebih dari pasangan. Studi ini juga menyatakan mereka sering mendapatkan dukungan yang 'tidak tepat', contohnya saran yang tidak mereka inginkan. 

4. Bersifat terbuka dalam segala situasi

Ilustrasi Berdiskusi Dengan Pasangan (pexels.com/Cottonbro Studio)

Dilansir Healthline, psikolog Kendra Kubala, PsyD membenarkan untuk menjaga hubungan, bersikap jujur saat mengungkapkan perasaan adalah langkah yang tepat. Dalam membicarakan permasalahan, disarankan untuk melakukannya dengan gentle dan tenang.

Utarakan apa yang kamu rasakan secara spesifik dan jelas agar mudah dimengerti. Beri pasangan waktu untuk memahami dan berempati terkait apa yang kamu rasakan.

Begitupun sebaliknya, bila kamu masih butuh waktu untuk memproses apa yang dia sampaikan, komunikasikan hal tersebut. Jangan sampai komunikasi terputus hingga memberi silent treatment.

5. Berkomitmen untuk tumbuh bersama

Potret Ilustrasi Pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesiapan seseorang untuk berkomitmen berpengaruh besar pada perkembangan hubunganDia akan termotivasi menjadi lebih baik untuk kamu dan memilih mempertahankan hubungan daripada mengakhirinya. Sehingga, menumbuhkan kepercayaan dan intimacy bukan hal yang sulit.

Dilansir Psychology Today, psikolog Jeremy Nicholson M.S.W., Ph.D. mengungkapkan jika membangun dan menjaga komitmen adalah aspek penting untuk long-term relationship. Orang yang sudah siap dalam hal ini tidak bersifat tertutup, selalu ingin membantu pasangan, dan siap untuk berkorban demi kebaikan bersama.

Dalam menghadapi dinamika lika-liku hubungan bersama pasangan pahamilah bila kalian sudah dewasa, sehingga wajar jika muncul masalah yang tidak terduga. Menghargai, mengapresiasi, dan bersyukur terhadap kehadiran masing-masing harus dilakukan untuk menyatukan dua individu yang berbeda, namun memiliki satu tujuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team