ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)
Tentu sudah gak asing lagi dengan istilah punya standar pasangan yang tolak ukurnya ialah sosok seorang ayah. Sayangnya, itu semua hanya bisa didapatkan oleh anak perempuan yang punya figur ayah, yang ayahnya punya peran, hadir dalam hidupnya secara fisik maupun emosional. Kamu tidak punya figur ayah, alhasil kamu jadi gak punya patokan terkait pasangan laki-laki yang ideal itu seperti apa, sih. Jangankan mikir pasangan idaman yang tepat, sekali diberi perhatian sama lawan jenis saja rasanya langsung luluh.
Beda halnya dengan ayah yang hadir sedari anak perempuannya kecil. Menemani tumbuh dan kembang anaknya hingga dewasa. Dengan semua prodes perjalanannya dipenuhi cinta, kasih, dan sayang. Alhasil, sosok ayah yang seperri ini bikin kamu bisa punya batasan mana laki-laki yang baik dan buruk.
Pada akhirnya, sejatinya kamu yang tidak bisa memilih ingin terlahir sebagai anak dari sosok ayah yang seperti apa, rupanya juga berhak punya ayah yang baik, lho. Sayangnya, kamu justru menjadi korban fatherless yang bikin hidup jadi hampa, terasa begitu menyakitkan. Apalagi perempuan fatherless jadi sasaran asmara laki-laki matre.
Lantas, sekarang mau kembali jadi korban lagi, yakni korban laki-laki matre atau stop dengan bangkit berpikir pakai logika, nih? Gak apa untuk sekarang masih tetap sendiri. Daripada harus membayar mahal hanya untuk mengemis cinta ke sosok laki-laki yang salah. Sepakat?