Perlukah Memaafkan Sahabat yang Tiba-tiba Datang setelah Menghilang?

Pernah gak, sih, kamu punya sahabat dekat yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar? Gak ada angin, gak ada hujan, tahu-tahu dia lenyap seperti ditelan bumi. Kemudian, setelah berbulan-bulan lamanya, tiba-tiba dia muncul lagi dan ngajak kamu main, seolah gak pernah terjadi apa-apa. Situasi ini bisa bikin bingung, harus senang karena dia balik, atau marah karena dia dulu tiba-tiba hilang?
Pertanyaannya adalah perlukah memaafkan sahabat yang tiba-tiba datang setelah lama menghilang? Jawabannya gak sesederhana "iya" atau "gak." Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk mau berteman kembali dengannya atau menjalani hidup masing-masing.
1. Semua orang punya alasan, tapi gak semua alasan harus kamu terima
Sebelum buru-buru meyambut atau justru menutup pintu maaf, penting banget untuk tahu: kenapa dia menghilang? Bisa jadi dia punya alasan yang masuk akal. Misalnya, masalah pribadi, kesehatan mental, tekanan hidup, atau masalah keluarga yang bikin dia perlu menarik diri dari lingkungan sosial. Namun, lihat dulu seberapa valid alasannya, kamu tetap berhak untuk merasa kecewa dan terluka.
Memahami alasannya bukan berarti kamu wajib menerima kembali dia sepenuhnya dalam hidupmu. Maaf dan rekonsiliasi itu dua hal yang berbeda. Kamu bisa memaafkan, tapi boleh untuk memilih gak melanjutkan hubungan seperti dulu.