Pada hari Minggu kemarin (5/6) publik dikejutkan dengan kabar pernikahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Sebab, orang nomor satu di lingkungan Kementerian ESDM itu tak berkoar-koar saat akan meminang Astried Swastika, janda beranak satu, yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Sudirman tak menggelar pernikahan dengan pesta yang berlebihan. Bahkan, ijab kabulnya pun cenderung sangat sederhana. Dalam sebuah potret, Sang Menteri tampak mengenakan setelan jas hitam dengan dalaman kemeja putih. Di kepalanya tersemat peci hitam. Di sampingnya, duduk Astried dengan balutan kebaya putih bersanggul khas Jawa dengan hiasan kuncup melati yang dirangkai menjuntai. Keduanya duduk lesehan di hadapan penghulu.
Tak tampak dekor spesial. Hanya hiasan bunga meja bernuansa putih yang kentara menjadi pemanis di meja penghulu dan di belakang kedua mempelai itu duduk. Di sekitarnya juga tak terlihat keriuhan. Hanya ada beberapa orang yang duduk melingkar, menghadap ke arah kedua mempelai.
Pernikahan yang digelar secara simpel, sehari menjelang Ramadan, itu rupanya tak tanpa alasan. “Karena kami sama-sama sudah sepuh”, begitulah Sudirman Said menanggapi ramainya pertanyaan yang diajukan kepadanya ihwal pernikahan yang jauh dari kesan glamor tersebut.
Pernikahan memang menjadi momentum membahagiakan, yang oleh kebanyakan orang tak ingin disia-siakan. Karena itu, beragam cara ditempuh untuk membuatnya menjadi hajatan spesial yang diingat seumur hidup.
Namun, berkaca dari gelaran pernikahan Menteri Sudirman Said, pernikahan nyatanya tak perlu digelar dengan mewah. Bahkan tak melulu kudu menghabiskan dana ratusan atau miliaran juta rupiah. Ada beragam alasan mengapa momentum pernikahan sederhana tak kalah menawan dibandingkan pernikahan yang digelar dengan mewah.