Prosesi siraman Maria Rahajeng. (instagram.com/mariarahajeng | instagram.com/leciel.design)
Mengadaptasi proses etnik dengan nilai kultural yang kental, Maria menggelar siraman di Bali sebelum pemberkatan pernikahan pada Selasa (26/8/2025). Tampil menawan dalam balutan kebaya brokat polos warna biru, Maria menyandingkan dengan rok batik bergaya span. Atasannya busana dibuat model lengan panjang dengan aksen kerah terbuka agar penampilan lebih etnik, turut disematkan pula bros berbentuk kipas warna gold.
Penuh haru, Maria menyampaikan permohonan maaf sekaligus meminta restu kepada kedua orangtuanya untuk melangkah ke jenjang pernikahan bersama lelaki yang telah ia pilih. Suaranya bergetar, sang ibu turut menteskan air mata ketika Maria sampaikan pernikahan ini akan menjadi babak baru dalam hidupnya.
Maria kemudian melangkah menuju area siraman yang terlihat indah berkat hiasan bunga anggrek. Ritual ini digelar secara outdoor, mengekspos tanaman hijau di area tersebut sebagai latar yang asri.
Perempuan kelahiran Blora, Jawa Tengah tersebut, kenakan kemben dari kain jumputan. Pakaian ini menjadi simbol kesucian dan pembersihan diri sebelum menuju prosesi pernikahan yang lebih sakral. Di atasnya, ronce melati yang dirangkai menjadi penutup bagian atas tubuh serta bando, menyiratkan kesucian serta harmoni.
Ritual tradisional di mana pengantin dibasuh tubuhnya dengan air dari berbagai sumber mata air ini, dilakukan secara bergantian oleh orang-orang terdekat yang telah menikah ataupun sesepuh. Orang yang memandikan calon pengantin biasanya berjumlah ganjil. Tujuannya adalah memberikan restu dan mendoakan agar dilingkupi keberkahan dalam pernikahan. Begitupun harapan Maria.
Berganti busana, Maria kini kenakan kebaya panjang bernuansa putih yang tampak lebih berkilau dan mewah dari sebelumnya. Atasan lengan panjang dengan desain high-low pada bagian depan, disandingkan bersama rok batik span. Hanging bridal bouquet berwarna gold selaras dengan bros, giwang, serta headpiece.
Selepas prosesi siraman, Maria dan Matthias melanjutkan prosesi berikutnya seperti tradisi potong rambut, pecah kendi, hingga dodol dawet. Potret bahagia terpancar di wajah keduanya, tampak dari senyum yang merekah.