Ilustrasi pernikahan (pexels.com/Deesha Chandra)
Munggah merupakan puncak dari prosesi pernikahan adat Palembang. Acara puncak ini dimulai dengan kedatangan rombongan keluarga mempelai pria yang membawa 12 macam barang antaran, antara lain tiga set kain songket, kain batik Palembang, kain jumputan, kosmetik, buah-buahan, hasil bumi, aneka kue, uang, dan perhiasan sambil diiringi dengan bunyi rebana.
Sesampainya di rumah mempelai perempuan, ibu dari mempelai perempuan menyambut mempelai pria dengan membalutkan kain songket motif lepus pada punggung mempelai pria lalu menggiringnya ke kamar mempelai perempuan. Ketika sampai di depan pintu kamar, mempelai pria mengetuk tiga kali. Setelah pintu dibuka, mempelai pria membuka kain yang menutupi wajah mempelai perempuan, disebut buka langse.
Kemudian, orangtua mempelai perempuan menyuapi nasi ketan kunyit dan ayam panggang ke mempelai. Dilanjutkan dengan prosesi cacap-cacapan, di mana orangtua mempelai pria mengusap ubun-ubun kedua pengantin dengan air bunga setaman sebagai simbol pemberian nafkah yang terakhir kalinya.
Lalu rangkaian terakhir acara Munggah akan ditutup dengan sang istri memberi sirih kepada suami sebagai lambang hidup saling memberi dan menerima. Serta, menimbang topi suami sebagai simbol hidup seiya-sekata menjalani kehidupan rumah tangga.
Setiap prosesinya memiliki makna dan tujuan masing-masing. Prosesi pernikahan adat Palembang ini bisa jadi referensimu saat ingin menikah nanti juga, lho!