Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Leah Kelley)

Hubungan asmara yang sehat menjadi impian bagi semua pasangan. Gak bisa dimungkiri, kesehatan hubungan berdampak pada kesehatan mental yang akhirnya juga berpengaruh pada aspek kehidupan yang lain.

Sayangnya, gak ada sekolah yang mengajarkan bagaimana membangun hubungan asmara yang sehat, kan? Hubungan asmara yang sehat adalah hasil kerja dua orang yang menjadi satu tim.

Setidaknya, ada sembilan kunci rahasia yang diterapkan oleh mereka yang berhasil memiliki hubungan yang sehat. Apa saja? Berikut ini ulasannya! 

1. Komunikasi yang sehat

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/KoolShooters)

Hubungan asmara yang sehat diawali dari komunikasi yang sehat pula. Jika komunikasi kamu dan si dia hanya soal pertengkaran, ini jelas menjadi tanda yang gak boleh diabaikan. 

Pasangan yang hubungannya sehat selalu meluangkan waktu untuk berbicara dan saling mendengar satu sama lain. Mereka selalu bertanya untuk menunjukkan rasa saling tertarik. Satu lagi yang gak kalah penting, mereka gak menyela dan selalu mencoba untuk memahami perspektif pasangannya. 

2. Gak menumpuk masalah

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Gustavo Fring)

Logikanya, menumpuk pekerjaan kantor saja bisa menjadi kendala di kemudian hari, apalagi menumpuk masalah dalam hubungan asmara. Benar, gak? Inilah yang dilakukan oleh mereka yang hubungan asmaranya sehat.

Mereka mengerti bahwa masalah akan semakin membesar bila dibiarkan berlarut-larut. Alih-alih menghindarinya, mereka akan duduk berdua untuk mencari jalan keluar dengan hati dan pikiran yang tenang. 

3. Melibatkan pasangan untuk mengambil keputusan

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Rodrigo Souza)

Hubungan yang sehat diciptakan oleh dua orang yang saling bekerja sama dalam cinta. Ibaratnya, kamu dan dia adalah tim kerja. Jadi, hubungan bukan hanya milik salah satu pihak saja. 

Mereka yang hubungannya sehat selalu melibatkan pasangannya dalam mengambil keputusan. Mereka mendengar perspektif dan menerima pendapat pasangannya dengan baik. Membuat keputusan secara sepihak jelas merupakan salah satu hal yang gak boleh diabaikan jika kamu menginginkan hubungan yang sehat.

4. Saling menjadi prioritas

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Josh Willink)

Setiap orang pasti mempunyai urusan kehidupan, seperti karier, orangtua, sahabat, hobi, dan sebagainya. Namun, ingat bahwa kamu juga mempunyai hubungan asmara yang harus masuk dalam pertimbangan. 

Di mana kamu meletakkan hubunganmu? Apakah di nomor pertama, kedua, atau ketiga? Gak masalah bila kamu gak meletakkan si dia di urutan pertama, namun penting untuk tetap melibatkannya sebagai prioritas.

5. Gak menjadi orang lain

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/ Anastasia Shuraeva)

Hubungan yang sehat dijalani oleh mereka yang berani otentik, bukan yang berpura-pura menjadi orang lain agar dicintai. Begitu pula sebaliknya, mereka saling menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya sebagai satu kesatuan. 

Gak berpura-pura juga membantu agar hubungan dijalani berlandaskan realitas. Mereka memahami bahwa gak ada seseorang pun yang bisa sesempurna seperti yang diinginkan. Hubungan yang sehat artinya menerima apa adanya dan gak memaksanya untuk berubah.

6. Menyelesaikan konflik dengan kepala dingin

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Vera Arsic))

Setiap hubungan asmara pasti memiliki konflik, bahkan yang sehat sekalipun. Perbedaannya ada pada cara menghadapi dan menyelesaikan. Mereka mendinginkan kepala sebelum berbicara. Mereka menyadari percakapan akan lebih efektif saat emosi sudah diturunkan sehingga mereka gak akan mengucapkan sesuatu yang menyakiti dan disesali kemudian.

Mereka fokus pada masalah yang terjadi saat ini, bukan mengungkit masalah yang telah lalu. Mereka menggambarkan secara faktual perilaku yang membuatnya kesal, menghindari kritik dan penilaian. Sekali lagi, mereka membahas masalahnya, bukan menyerang pasangannya.

7. Meminta maaf dengan tulus

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Semua orang tahu bahwa meminta maaf adalah sikap yang baik. Namun, mereka yang hubungannya sehat akan melakukannya dengan tulus. Kesungguhan permintaan maaf memberi dampak signifikan pada hubungan.

Mereka gak mengatakan "Maaf jika aku salah," sebab ini berarti permintaan maaf dilakukan karena terpaksa. Mereka menerima bahwa pasangannya merasa terluka karena sikapnya dan mereka siap bertanggung jawab atas itu.

8. Gak berasumsi

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Gustavo Fring)

Seiring berjalannya waktu, kita cenderung berasumsi bahwa si dia mengenal kita dengan baik sehingga kita gak perlu mengatakan apa yang kita rasakan atau inginkan. Padahal, sikap ini menimbulkan ekspektasi yang bila gak terpenuhi akan membuat hubungan menjadi gak sehat.

Mereka yang hubungannya sehat berterus terang pada pasangannya mengenai perasaan dan keinginan. Bahkan, setelah hubungan berjalan bertahun-tahun pun mereka gak membiarkan asumsi menguasai hubungan.

Sebaliknya, mereka juga inisiatif bertanya bila merasakan ada sesuatu yang salah dalam hubungan, misal, pasangannya tiba-tiba menjadi murung dan perubahan lainnya. Alih-alih terjebak pada asumsi negatif, mereka lebih memilih menyelesaikannya dengan komunikasi.

9. Berusaha untuk memahami, bukan setuju

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Leah Kelley)

Hubungan asmara dijalani oleh dua orang dengan kebiasaan dan kepribadian yang berbeda. Pendapat dan penilaian mereka mungkin gak selalu sama. Maka dari itu, mereka yang hubungannya sehat berusaha untuk mengerti, bukan setuju.

Percapakan dapat berubah menjadi adu argumen saat kita merasa benar dan bermaksud untuk mengubah pendapat pasangan. Mereka yang hubungannya sehat memilih untuk memahami perspektif pasangannya daripada memaksa untuk setuju pada pendapatnya.

 

Sembilan poin di atas memang mudah dalam konsep, namun cukup sulit untuk diaplikasikan. Ini adalah sebuah proses, butuh waktu untuk bertemu dengan seseorang yang tepat dan mengenal mereka dengan baik. Ingatlah bahwa hubungan yang sehat dapat dipelajari bila kedua belah pihak terus berusaha menjadi lebih baik dengan mempraktikkan sembilan kunci rahasia di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo