Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa sampai sekarang temanmu jarang mencurahkan isi hati padamu? Padahal, kalian cukup dekat. Jika ada masalah, kamu pun tak ragu untuk bercerita padanya. Namun, mengapa ia tidak melakukan hal yang serupa?
Tanpa disadari, kita seringkali meremehkan fungsi “pendengar” sebagai sahabat. Kita berpikir bahwa sebagai sahabat, kita bisa atau berhak untuk mengatakan pendapat kita sejujur-jujurnya. Well, nggak sepenuhnya salah, sih.
Namun, jangan sampai sikap terlalu blak-blakan malah membuat kita semena-mena dalam meresponi curhatan orang. Seperti lima respons ini.