Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Darya Skuratovich
unsplash.com/Darya Skuratovich

Kebahagiaan teman adalah kebahagiaanmu juga. Inilah prinsip berteman yang mungkin sering kali kamu pegang. Kamu berharap agar prinsip ini dapat menguatkan tali pertemanan kalian, baik saat ini maupun di masa mendatang.

Namun, prinsip ini perlahan-lahan sirna karena kamu diam-diam merasa iri pada keberhasilan yang dirasakan temanmu. Sebelum kamu membantahnya, cek kembali lewat lima bukti berikut ini, yuk!

1. Kamu sering bertanya dengan maksud tertentu

unsplash.com/Greg Raines

Sebenarnya, sah-sah saja kalau kamu ingin menanyakan seperti apa rencana-rencana temanmu ke depannya. Namun, aksimu untuk bertanya ini tidaklah tulus, melainkan dengan maksud tertentu yaitu untuk menggagalkan rencananya. Kamu terpaksa melakukan ini karena sudah terlanjur iri, meskipun kamu tahu tindakan ini kurang terpuji.

2. Kamu sering mengecek akun media sosial miliknya

unsplash.com/freestocks

Apa yang dilakukan oleh temanmu; ke mana dia pergi; dan apa saja yang dibelinya; kamu ingin tahu semua aspek yang terjadi dalam kehidupannya. Alasannya sederhana: kamu iri. Kamu kurang suka kalau temanmu bisa mengimbangi atau lebih baik dari kamu sehingga kamu sering membuntuti kehidupannya.

3. Tiba-tiba menghilang saat temanmu minta tolong

unsplash.com/Bruno Nascimente

Kalau benar-benar teman yang baik, kamu pasti akan menolong temanmu yang kesusahan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, kamu malah menghilang saat temanmu membutuhkan bantuan.

Kamu mencari sejuta alasan agar bisa menghindar karena kamu gak siap melihat temanmu jauh lebih bahagia atau sukses dari yang sekarang.

4. Bukannya mendukung, kamu lebih sering mematahkan semangatnya

Ilustrasi bersama teman (unsplash.com/Matthew Henry)

Dukungan yang dulu sering kamu berikan perlahan-lahan pudar dan berganti menjadi untaian kata-kata pematah semangat. Kamu sering mengatakan kalau temanmu kurang pas, masih perlu berlatih lebih banyak lagi, dan jangan terlalu banyak bermimpi. Yep, rasa iri adalah motif utama di balik sikapmu yang seperti ini.

5. Diam-diam membicarakan keburukannya kepada orang lain

unsplash.com/Eliott Reyna

Ketika rasa iri semakin memuncak, kamu pun tak segan-segan untuk membicarakan keburukan temanmu kepada orang lain. Tujuannya agar orang lain ikut membencinya sehingga dia dijauhi dan sama sekali tidak punya teman. Bukannya kasihan, kamu justru senang karena rencanamu untuk menghancurkannya berhasil.

Jika salah satu dari bukti di atas menimpamu, berarti fix kalau kamu sedang iri terhadap temanmu. Sebaiknya, kikis rasa iri ini secepat mungkin sebelum akhirnya  merugikan teman maupun diri sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team