Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Intinya sih...

  • Princess treatment bukan tentang kemewahan atau uang, tapi tentang perhatian dan kehadiran yang tulus setiap hari.

  • Hubungan yang sehat tidak berjalan satu arah, melainkan soal keseimbangan dan saling berusaha membuat satu sama lain merasa cukup.

  • Dimanjakan terus bukan berarti dicintai sepenuhnya, hubungan yang sehat justru tahu kapan harus memberi ruang, dan kapan harus menolak dengan cara yang baik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Istilah princess treatment sedang ramai dibicarakan di media sosial, sering kali jadi representasi bagaimana cara pasangan memperlakukan satu sama lain. Banyak orang menganggapnya identik dengan perlakuan manis, hadiah mewah, atau sikap memanjakan tanpa batas. Padahal, konsep ini sebenarnya tidak seperti itu.

Saat maknanya disalahartikan, banyak orang justru merasa tidak cukup dicintai hanya karena pasangannya tidak memenuhi standar romantis yang dibuat media. Akhirnya, hubungan jadi diukur dari hal yang tampak, bukan dari kenyamanan yang sebenarnya dirasakan. Berikut beberapa sikap salah paham tentang princess treatment yang sering terjadi.

1. Princess treatment bukan tentang kemewahan atau uang

ilustrasi pasangan sedang ngobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Banyak orang masih menilai princess treatment dari seberapa besar uang yang dikeluarkan pasangan seperti makan malam mahal, hadiah berlebihan, atau liburan ke tempat mewah. Padahal, esensinya bukan di sana. Diperlakukan seperti putri bukan berarti harus hidup serba glamor, tapi merasa dihargai dan didengarkan setiap hari. Hal kecil seperti pasangan yang mengingat hal penting, menenangkan saat kamu sedang stres, atau sekadar menemani tanpa banyak bicara, kadang jauh lebih berarti dari apa pun yang bisa dibeli.

Kesalahpahaman ini sering membuat orang merasa tidak cukup bahagia hanya karena hubungan mereka tidak terlihat “wah.” Padahal, bentuk kasih sayang justru muncul dari perhatian yang tulus dan konsisten. Princess treatment sejatinya tentang kehadiran dan rasa aman, bukan soal pamer romantis yang bisa dilihat orang lain.

2. Hubungan yang sehat tidak berjalan satu arah

ilustrasi hubungan (vecteezy.com/Benis Arapovic)

Sering kali, konsep princess treatment dianggap seolah tanggung jawab sepenuhnya ada pada laki-laki. Padahal, hubungan yang baik selalu soal keseimbangan. Kalau hanya satu pihak yang terus memberi dan yang lain hanya menerima, hubungan itu cepat terasa berat dan tidak setara. Kasih sayang bukan tentang siapa yang lebih banyak berkorban, tapi tentang bagaimana dua orang saling berusaha membuat satu sama lain merasa cukup.

Perhatian dan rasa hormat juga bisa datang dari kedua sisi. Misalnya, pasangan yang saling menghargai waktu masing-masing, saling mendengarkan tanpa saling menyalahkan, atau mendukung satu sama lain saat sedang jatuh. Saat dua pihak sama-sama tumbuh dan berupaya.

3. Dimanjakan terus bukan berarti dicintai sepenuhnya

ilustrasi batasan (pexels.com/Joshua Mcknight)

Banyak yang berpikir bahwa pasangan yang selalu menuruti semua keinginan berarti pasangan yang paling sayang. Padahal, hubungan yang sehat justru tahu kapan harus memberi ruang, dan kapan harus menolak dengan cara yang baik. Terlalu dimanjakan malah bisa membuat seseorang kehilangan kendali atas dirinya sendiri, karena semua keputusan diambil demi membuat pasangan senang.

Princess treatment bukan tentang selalu berkata “ya” untuk menghindari konflik. Justru, cinta yang dewasa ditandai dengan kemampuan untuk jujur dan menetapkan batas tanpa menyakiti. Saat dua orang saling menghormati perbedaan dan tetap bisa berdiskusi tanpa merasa diancam, di situlah hubungan terasa aman sekaligus realistis.

4. Perhatian bukan berarti mengontrol segalanya

ilustrasi memberi waktu dan perhatian (pexels.com/cottonbro studio)

Ada orang yang merasa dijaga tapi sebenarnya sedang dikendalikan. Pasangan yang terlalu protektif bisa saja melarang bertemu teman, memeriksa chat, atau menentukan setiap langkah yang dilakukan, dengan alasan demi kebaikan. Padahal, itu bukan bentuk kasih sayang, melainkan cara halus untuk membatasi kebebasan pasangan.

Princess treatment yang sehat selalu memberi rasa aman tanpa menghilangkan kemandirian. Seseorang bisa peduli tanpa harus ikut campur dalam semua hal. Hubungan seharusnya membuat seseorang merasa lebih kuat, bukan lebih takut untuk membuat keputusan sendiri. Kalau perhatian berubah jadi mengekang, maka itu bukan cinta.

Salah paham tentang princess treatment sering kali berujung pada hubungan gak sehat karena dinilai melalui uang atau hal yang tampak. Perlu diingat, princess treatment adalah tentang keseimbangan antara perhatian, kejujuran, dan rasa aman yang tumbuh dari dua individu. Hubungan yang sehat tidak diukur dari seberapa besar upaya memanjakan pasangan, tapi dari seberapa nyaman seseorang bisa jadi diri sendiri tanpa merasa takut dihakimi. Jadi, sudahkah kamu memperlakukan dirimu dan orang lain dengan cara yang sesungguhnya layak disebut princess treatment?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team