Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gebetan selalu mendekatimu saat dia merasa bosan (unsplash.com/Milan Popovic)
ilustrasi gebetan selalu mendekatimu saat dia merasa bosan (unsplash.com/Milan Popovic)

Kalau seseorang yang kamu taksir selalu mengirimimu sinyal suka padahal dia gak tertarik padamu, tentu kamu jadi bingung. Sebenarnya dia gak suka kamu atau hanya pura?

Ingin menjauh darinya, tapi kamu masih berharap padanya. Selalu dekat dengannya, kamu jadi takut kegeeran. Yuk, sebelum bertambah pusing, lebih baik cari beberapa sebab mengapa gebetanmu tetap ingin berhubungan denganmu agar bisa mengambil tindakan tegas padanya.

1. Ego tinggi untuk merasa disukai

ilustrasi gebetan yang memiliki ego tinggi karena merasa banyak disukai lawan jenis (unsplash.com/Alexis Brown)

Ada saatnya, seseorang ingin mendapatkan validasi dari sekitarnya. Nah, cara tergampang mendapatkannya adalah dengan berdekatan pada orang yang menyukainya. Alhasil, dia selalu ingin berhubungan denganmu karena dia menyadari bahwa kamu menyukainya.

Kamu hanya dijadikan sebagai pelampiasan egonya yang tinggi untuk selalu merasa disukai. Jika kamu tanya padanya, ‘apakah kamu ingin menjalin hubungan serius denganmu? dan jawabannya tidak. Lebih baik menjauh darinya.

2. Circle pertemanan yang membuat kamu dan dia tak bisa menjauh

ilustrasi circle pertemanan yang membuat kamu tidak bisa menjauh dari gebetanmu (pexels.com/Dương Nhân)

Ini adalah dilema yang dialami oleh banyak orang yang menyukai temannya sendiri. Ingin menjauh darinya, nanti kamu dibilang ingin memutuskan tali pertemanan. Namun kalau tetap dekat dengannya, hatimu sakit. Terus apa yang harus dilakukan?

Jujurlah padanya, bahwa kamu ingin meminta waktu jeda untuk tidak bertemu dengannya beberapa waktu. Tapi, katakan juga padanya jika kamu tetap berteman dengannya. Kalau dia teman yang baik, dia akan menghormati ‘waktu jeda’ ini. 

3. Dia tidak memahami perasaannya yang sebenarnya

ilustrasi gebetan yang tidak memahami perasaannya sendiri (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Apakah kamu pernah menyukai seseorang yang tidak suka padamu, namun dia marah ketika kamu menjauhinya? Lebih parahnya lagi, kamu diminta menemaninya ke sana-sini, begitu ada orang lain yang bertanya padanya apa hubungan kalian, dia hanya menjawab teman. 

Bisa jadi, sebenarnya dia galau dengan perasaannya sendiri. Dia tidak memahami perasaannya yang sebenarnya padamu. Mungkin karena sudah terbiasa berhubungan denganmu. Kalau sudah begini, bertindak tegas untuk menjauh sesaat dengannya jadi pilihan terbaik, nih. 

4. Dia suka perhatian yang diberikan padamu

ilustrasi gebetan suka dengan perhatianmu meski dia tak menyukaimu (unsplash.com/Cody Black)

Dia pun manusia yang menyukai perhatian dari orang lain. Nah, apalagi kalau ada lawan jenis yang memberikan perhatian padanya, tentu saja dia gak ingin perlakukan istimewa ini berhenti.

Kalau kamu merayu atau memujinya, dia sangat menyukainya. Sayangnya, ketika meminta komitmen lebih, dia menolaknya. Ini bisa karena dia bingung dengan perasaannya. Tapi, jika dia juga suka berdekatan dengan lainnya yang memberikan perhatian lebih padanya. Ini jelas red flag, sih. 

5. Dia mendekatimu jika sedang merasa bosan

ilustrasi gebetan selalu mendekatimu saat dia merasa bosan (unsplash.com/Milan Popovic)

Ketika gak ada teman atau orang yang disukainya berada di dekatnya, dia baru mencarimu. Dengan kata lain, gebetan mendekatimu ketika sedang merasa bosan, saja. 

Tanda jelas dari situasi ini adalah ketika dia mendekatimu untuk mendengarkan curahan hatinya yang merasa bosan, memiliki masalah dalam pekerjaan atau pendidikan, bahkan masalah dengan orang yang disukainya. Saat dia sulit, dia baru mendekatimu. Banyak-banyak sabar untuk menghadapinya, ya.

Lima sebab ini bisa membuatmu yakin untuk mengambil langkah selanjutnya untuk mundur atau maju. Namun, jika masalahmu ada di salah satunya, jalan terbaik untuk menjauh sementara bisa jadi healing terbaik, lho. Setidaknya dengan cara ini, kamu jadi bisa berpikir jernih dan menata hatimu terlebih dulu. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team