Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tiga orang (pexels.com/Zain Abba)

Perselingkuhan berarti mengkhianati komitmen bersama pasangan. Di antara semua kesalahan dalam hubungan, perselingkuhan menjadi perbuatan yang paling menyakiti hati pasangan resmi. Bahkan anak-anak jika mereka sudah cukup mengerti tentang hubungan terlarang yang dilakukan salah satu dari orangtuanya.

Luka batin yang ditanggung korban perselingkuhan amat dalam. Tetapi sering disepelekan oleh pelaku perselingkuhan. Seperti dengan pembelaan diri bahwa kedekatannya dengan seseorang masih sebatas teman dan pasangannya saja yang terlalu mudah cemburu. Namun, korban perselingkuhan tidak selalu selamanya meratapi nasibnya.

Dari semula ia gak bisa berhenti memikirkan masalah besar dalam hubungannya dapat perlahan-lahan berubah menjadi ketidakpedulian. Dia bisa terkesan gak mau tahu lagi perihal aksi pasangan serta kekasih gelapnya. Alih-alih menangisi keadaan, ia berubah menjadi acuh tak acuh bahkan tampak bahagia. Apa yang membuatnya bereaksi seperti itu? Berikut jawabannya.

1. Sudah mati rasa

ilustrasi tersenyum (pexels.com/Alina Skazka)

Rasa sakit yang terus-menerus lama-kelamaan dapat berubah menjadi mati rasa. Masa-masa air mata berjatuhan dan ia terpuruk telah berlalu. Seseorang memasuki babak baru dalam kesedihannya, yaitu kehampaan. Tidak ada lagi rasa sakit yang menikam bukan berarti ia bahagia.

Hanya saja kesedihan itu seperti kerasnya jalanan yang membuat kedua telapak kakinya kapalan. Terkadang fase mati rasa ini akan berubah menjadi penerimaan dan kembalinya kebahagiaan sekalipun hubungan tetap hancur berkeping-keping. Namun, bisa pula mati rasa ini berkembang menjadi keputusasaan serta perasaan tidak berguna dalam hidup.

Hatinya tidak tersentuh lagi baik oleh hal-hal yang mestinya membuatnya sedih atau bahagia. Pasangannya sadar, menghentikan perselingkuhannya, serta kembali dan meminta maaf tak membuatnya jatuh cinta lagi. Pasangannya makin berulah dengan selingkuhannya juga tidak dipedulikannya.

2. Dalam proses menuju perpisahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di