Jauh sebelum era kecanggihan digital, rasanya mustahil hanya dengan menggeser layar telepon genggam, seseorang bisa menemukan jodohnya. Kenyataannya kini aplikasi kencan banyak digunakan orang-orang dengan harapan memudahkan mereka memperoleh pasangan paling potensial. Namun hal ini menyisakan sebuah pertanyaan, seberapa bermanfaat teknologi ini untuk kehidupan nyata dan asmara penggunanya.
Dilansir Pew Research Center, studi menemukan 12 persen dari pengguna aplikasi kencan di Amerika berhasil menjalin komitmen dan menikah, sementara 23 persen lainnya gagal ketika berkencan. Dari keseluruhan pengguna, ada 57 persen yang menggambarkan pengalaman pribadi mereka secara positif dan 42 persen lain menggambarkan pengalamannya secara negatif. Sayangnya, studi tahun 2019 yang dilakukan pada 4.860 orang dewasa Amerika ini justru menunjukkan banyak pengguna, terutama perempuan dewasa muda, yang melaporkan dilecehkan atau mendapat pesan eksplisit di platform.
Sejalan dengan penelitian tersebut, IDN Times melakukan survei terhadap pengguna aplikasi kencan di Indonesia yang terdiri dari 285 remaja dan dewasa dengan rincian 9 persen usia 15-20 tahun; 76,6 persen usia 20-30 tahun; dan 14,4 persen usia di atas 30 tahun. Survei yang dilakukan pada Juli-September 2021 ini, bertema “Seberapa Efektif Dating App untuk Mencari Jodoh?”. Yuk, simak pemaparan temuan kami berikut!