Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Bagiku, jatuh cinta padanya itu seperti mengagumi senja. Ya, senja. Aku sangat tergila-gila pada senja. Entahlah, banyak yang memanggilku “si maniak senja”. Tempat favoritku untuk menikmati senja itu di pantai.
Senja di pantai membuatku tenang, tentram, ditemani dengan gulungan deburan ombak, pasir pantai, serta cahaya matahari yang selalu memberikan warna ajaibnya yang selalu membuatku jatuh cinta saat ia akan terbenam.
Dia, yang kini sedang berada disuatu tempat yang tinggi didalam hatiku yang senyumannya selalu melambai-lambai di kepalaku, layaknya aku mengingat jelas bagaimana angin menyapa pohon kelapa ditepi pantai. Ia selalu tersenyum, tersenyum dan tersenyum, dan aku cinta.
Dia itu hebat. Ia mampu membuatku jatuh cinta seperti aku jatuh cinta pada senja. Entah apa yang telah ia lakukan pada sistem pengendalian hati yang sudah lama tak merasakan jatuh hati ini. Ya, dia hebat sekali. Hanya dengan senyuman dan tatapan matanya saja aku serasa berada di tengah-tengah lautan, terombang-ambing, tak menentu.