Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
swjournal.ru

Aku sedang berdua dengan secangkir kopi malam ini, ketika tiba-tiba namamu hadir dalam ingatan. Tidak, bukan aku sengaja mengingatmu. Mengingat kamu? Seseorang yang pernah dengan tega membunuh mimpiku? Yang benar saja! Aku bukan masih menyimpan dendam padamu. Tidak. Sudah kumaafkan dirimu bertahun lalu. Sudah kututup rapi kisah kita. Bahkan sampulnya berbentuk seperti apapun, aku sudah lupa.

Aku hanya ingat beberapa potong kejadian yang sempat kau sematkan sebelumnya. Sembilan musim yang lalu, kita pernah saling berkata akan selalu bersama. Seingatku selanjutnya kau genggam jemariku, dan berkata kau menyayangiku. Ah, maaf aku sudah lupa apa yang kau katakan selanjutnya. Yang pasti kini aku tahu, kau hanya sedang membual kala itu.

Dulu aku sangat menyayangimu, kau tahu? Aku tak pernah berpikir akan jatuh sedalam itu padamu. Karena bagiku, kau hanya seseorang lalu yang akan menjadi pengalih dari cinta pertamaku. Tapi kuakui kau berhasil mendapatkanku. Kau buat aku – yang pada dasarnya bukan gadis yang bisa berhenti pada satu pria – tertuju padamu saja. Aku angkat topi untukmu. Terima kasih untuk itu, karena telah berhasil membuatku jatuh dulu.

Editorial Team

Tonton lebih seru di