Selamat pagi, sayang.
Bagaimana pagimu? Ingatkah sudah berapa lama kita bersama?
Sudah setahun ternyata. Tak terasa, ya? Sudah setahun kita melewati tangisan, kejenuhan dan dilema. Namun kita masih berada di sini, masih bersama, satu bangku yang sama. Seakan kita mendobrak segala tembok penghalang bersama-sama. Seakan kita kuat menghadapi rintangan.
Setahun bukan waktu yang lama. Bukan juga waktu yang sebentar. Tapi aku sadar, kita masih dalam tahap merangkak di tebing kehidupan. Dalam 365 hari menjalin cinta, aku mencoba mengenal dirimu lebih baik. Aku menyiram benih-benih yang kuyakin akan menjadi pohon besar, rindang dan teduh untuk kita. Aku tak menyerah. Karena aku punya kamu. Dan kamu punya aku. Kita sama-sama bekerja.
Kini perjalanan masih panjang. Namun dalam jauhnya perjalanan, kuingin kamu yang tetap menemaniku sampai ke puncak.
Saat kita sama-sama berkomitmen, aku tahu bahwa ini akan jadi sesuatu yang sulit. Kurasa kamu juga berpikiran yang sama. Aku terus bertanya dalam hati,
"Apakah yang kita lakukan itu benar?"
"Apakah hubungan orang lain juga seperti ini?"
"Apakah aku bisa lebih baik?"
Aku terus-menerus membandingkan hubungan kita dengan pasangan-pasangan di foto yang begitu romantis, elegan dan menarik. Ambisiku untuk menjadi yang terbaik dari yang lain mungkin menghancurkanmu. Namun kamu dengan baiknya mengajariku menjawab pertanyaanku. Kamu mengajariku bahwa kita adalah yang paling terbaik untuk satu sama lain, tidak peduli bagaimana hubungan orang lain.
Aku ingin meyakinkanmu bahwa hari-hari yang telah berlalu tidak bisa menghilangkan rasaku padamu. Sebaliknya, cintaku padamu menjadi lebih dalam seiring waktu karena hal itu memberikanmu banyak kesempatan untuk menghargai bagaimana kamu dengan suksesnya bisa mengendalikan segala macam tantangan. Hambatan baru yang berhadapan dengan kita juga seakan tak terasa.