Misalnya, temanmu baru kehilangan pekerjaan. Sementara usahamu makin maju. Bukannya langsung menawarkan kesempatan untuk bergabung bersamamu, kamu malah menyindir gak jelas.
Kamu bilang padanya, “Aku bersyukur banget usahaku makin berkembang. Aku bisa saja sih, memberikan pekerjaan ke siapa pun. Tetapi jelas dong, yang butuh harus bilang langsung ke aku. Kalau yang butuh pekerjaan juga diam saja, aku bisa apa?”
Kalau kamu merasa keren banget karena ucapanmu itu, kamu salah besar. Itu cuma menunjukkan seperti apa kamu sebenarnya. Wajar jika temanmu malah jadi bersumpah gak akan pernah meminta pekerjaan darimu.
Jika memang kamu punya niat tulus untuk membantunya dan bukan sekadar menjatuhkan mentalnya, kamu cukup langsung bilang, “Mau gabung di tempatku gak? Kebetulan masih ada posisi yang kosong. Kalau mau, kabari secepatnya ya?”
Menjadi teman yang suportif sebenarnya gak sulit kok. Cukup dengan menahan diri dari ucapan-ucapan yang gak perlu dan mempercayai kemampuan temanmu dalam mengarahkan hidupnya sendiri.