Sesabar-sabarnya kamu, bukan berarti kamu akan selalu sanggup berhadapan dengannya, kan? Kadang kamu cuma ingin meneriakkan ini padanya, “Bisa gak sih, bersikap biasa saja ke orang-orang?”
Bagus kalau sebenarnya dia juga menyadari kecurigaannya kerap berlebihan. Jadi saat kamu mulai habis kesabaran, dia bisa lebih mengerem diri dan memilih diam atau bahkan meminta maaf.
Namun kalau dia sadar saja gak, dia malah akan tertantang untuk mencari-cari pembenaran atas setiap kecurigaannya. Bikin kamu tambah kesal saja.
Memang gak asyik banget punya teman yang tingkat kecurigaannya pada apa pun dan siapa pun di atas rata-rata. Namun jika semua orang menjauhinya juga kasihan.
Sebagai jalan tengah, kalau dia lagi cukup tenang, cobalah mengajaknya bicara soal sifatnya itu. Siapa tahu dia jadi terdorong untuk belajar berpikir positif. Kalau perlu, temani dia untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya!