Kalau sudah menjadi bucin, volume cinta dalam hidup otomatis terpasok ke dia semua. Kaum bucin lupa bahwa putus dalam hubungan pacaran adalah hal yang bisa terjadi, apalagi di usia muda.
Sebab, pacaran sering diidentikkan dengan main-main saja. Paling sederhana, pacaran hanyalah ajang pencarian semata. Kalau tidak cocok, ya, langsung ditinggalkan saja!
Kalau tiba-tiba si dia mengatakan putus, dunia seperti sudah kiamat. Sedih, terluka, dan seolah tiada harapan semua bercampur menjadi satu. Sakit banget pokoknya. Semua pengorbanan selama ini menjadi sia-sia. Apa yang kita anggap sebagai hal romantis, seketika menjadi tragis.
Itulah mengapa, mencintai seseorang sah-sah saja. Tapi memasok semua volume cinta kepada si dia, gak banget, deh! Lagi pula, belum tentu dialah yang akan menjadi pasangan abadi kamu.
Itulah lima sisi negatif dari menjadi seorang bucin. Mencintai seseorang memang wajar, namun jangan sampai membuatmu melupakan bahwa dirimulah yang harus pertama dicintai
Hayo, kamu termasuk kaum bucin atau bukan? Semoga dengan membaca tulisan ini kamu dapat lebih berpikir jika ingin menjadi bucin. Sebab, menjadi seorang bucin tidak seindah dan seromantis yang kamu bayangkan.