Sebenarnya tradisi klasik ini bermula dari sajak lama di Inggris Raya yang menerangkan sejumlah item sebagai pembawa keberuntungan dalam pernikahan.
Dengan sajak lengkap berbunyi “Something Old, Something New, Something Borrowed, Something Blue, A Silver Sixpence in her Shoe”, item tersebut bisa dalam berbagai bentuk yang kemudian ditambahkan dalam busana pernikahan atau dibawa oleh pengantin saat hari H.
Sebagaimana dilansir dari laman The Knot, sajak tersebut bukan berarti mendikte gaya pernikahan atau mengharuskanmu mencari ‘somethings’ yang sempurna untuk hari H-mu. Namun kini lebih ke sebagai bentuk penghormatan terhadap orang-orang dekat tercinta. Sekaligus memaknai nilai sentimental yang terkandung dalam beberapa hal untuk mendatangkan kebaikan dalam pernikahan.
Lalu, seperti apa sih makna sebenarnya dari sajak klasik tersebut dalam sebuah pernikahan? Simak ulasannya berikut ini.