Dalam sebuah hubungan, perbedaan sudut pandang adalah hal yang wajar, namun akan menjadi rumit ketika salah satu pasangan selalu merasa paling tersakiti dalam setiap konflik. Sikap ini sering kali membuat lawan bicara merasa terpojok, bersalah, bahkan lelah secara emosional.
Tanpa disadari, dinamika seperti ini dapat mengikir rasa saling percaya dan menjauhkan pasangan dari komunikasi yang sehat. Untuk itu, dibutuhkan strategi khusus agar tetap bisa menghadapi situasi ini dengan bijak tanpa ikut terseret dalam drama berulang. Artikel ini akan mengulas lima strategi efektif untuk menghadapi pasangan yang selalu merasa paling tersakiti, agar hubungan tetap bisa dipelihara tanpa mengorbankan Kesehatan mental diri sendiri.