ilustrasi tunangan (unsplash.com/@scottwebb)
Tentunya, tradisi tunangan setiap daerah bisa saja berbeda. Tapi, ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu cincin, seserahan, dan keluarga inti harus ada. Biasanya, acara ini juga akan diisi dengan doa. Itulah kenapa pemuka agama juga akan ada. Untuk itu, berikut persyaratan umum untuk tunangan.
1. Cincin tunangan
Pertama yang harus ada tentu saja adalah cincin pertunangan. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, tunangan adalah prosesi tukar cincin yang mana menjadi inti dari prosesi itu sendiri. Jadi, kamu harus menyiapkan cincin yang akan disematkan ke jari manis pasangan.
Untuk masalah cincin ini juga tidak ada ketentuan khusus. Biasanya, pasanganlah yang menentukan akan seperti apa cincin mereka. Apakah menggunakan emas, batu permata, dan seterusnya. Semua bisa ditentukan sesuai kesepakatan bersama,
2. Membawa seserahan
Seserahan disiapkan oleh pihak laki-laki untuk diberikan kepada pihak perempuan. Umumnya, isinya berupa perlengkapan atau keperluan sehari-hari calon mempelai perempuan. Contohnya seperti tas, sepatu, makeup, dan lain-lain. Beberapa tradisi juga akan membawakan peralatan doa sesuai agama masing-masing.
3. Disaksikan keluarga inti
Prosesi tunangan dilangsungkan di kediaman pihak perempuan. Pihak keluarga laki-laki akan datang ke rumah pihak perempuan dengan membawa keluarga intinya. Prosesi ini akan disaksikan oleh kedua keluarga calon mempelai sekaligus sebagai saksi mereka.
4. Syarat kelengkapan secara adat
Masing-masing daerah atau suku memiliki budaya tunangan yang berbeda-beda. Jika kamu dan pasangan ingin melangsungkan prosesi tunangan sesuai adat, tentu juga harus dipersiapkan kebutuhannya.
Misalnya dalam budaya Jawa, pihak laki-laki mempersiapkan seserahan karena ini menjadi proses yang bernama Peningsetan. Kemudian dengan budaya Sunda, pihak laki-laki mempersiapkan ikat pinggang untuk diberikan pada pihak perempuan. Jadi, setiap daerah maupun suku punya budaya pertunangan yang berbeda-beda.
5. Pemuka agama
Dalam acara pertunangan, pemuka agama akan dilibatkan. Pasalnya, mereka akan memimpin doa agar semua berjalan lancar sampai hari pernikahan. Bahkan, pemuka agama ini terkadang juga membantu dalam menentukan tanggal.
Kemudian akan memberikan ceramah mengenai hubungan pernikahan atau berumah tangga. Umumnya pemuka agama ini akan memberikan semacam wejangan atau petuah bagaimana menjalani kehidupan pernikahan nanti.