Ada banyak artikel yang memberikanmu tips untuk mengetahui tanda-tanda jika pacar sudah mulai bosan denganmu. Bagaimana jika kamu yang merasa tidak mencintai si dia lagi?
Melihat tanda dari orang lain memang lebih mudah dibandingkan mengenali tanda dari diri sendiri. Padahal dirimu sendiri memberikan sebuah tanda, yang menunjukkan bahwa kamu sudah tidak mencintai si dia. Dilansir vocal.media dan bustle.com, inilah 9 tanda jika kamu sudah tidak mencintai pacarmu lagi!
Coba rasakan perasaanmu sendiri. Ada beberapa tanda jika kamu sudah tidak mencintainya lagi, dilihat dari bagaimana perasaanmu padanya. Contohnya seperti tidak ada lagi ketertarikan atau rasa semangat untuk bertemu dengannya, kamu tidak menantikan teleponnya, atau tidak peduli jika si dia menghilang tanpa berpamitan.
Ketika si dia melakukan kesalahan, kamu bahkan enggan mempermasalahkannya. Kamu merasakan bosan dan tidak peduli dengan apa pun yang dilakukannya. Tidak ada lagi rasa cemburu, kala melihat dia berdekatan dengan orang lain. Kamu tidak lagi sedih dan merasa terluka atas perbuatannya. Kamu tidak merasakan apa pun padanya, alias mati rasa.
Ketika kamu dan dia lagi hangat-hangatnya, pasti inginnya nempel ke mana pun dia pergi. Maunya pelukan atau gandengan tangan terus. Jika kamu merasa mulai terganggu dengan sikap si dia yang kerap bermanja-manja padamu, bisa jadi kamu sudah tidak mencintai dia lagi.
Kamu merasa risi dan ingin si dia membuat suatu jarak denganmu. Meski begitu, tanda ini cukup menjebak. Kalau kamu merasa risi jika pacar mendekat, ini juga bisa berarti jika kamu hanya butuh waktu untuk sendiri atau lepas dari si dia. Permasalahan ini kerap terjadi jika kamu dan dia selalu nempel seperti perangko.
Tanpa kamu sadari, kamu mungkin mulai berimajinasi mengenai hal ini. Kamu berharap jika si pacar akan melakukan suatu kesalahan yang berhasil bikin kamu marah besar. Memanfaatkan kesempatan, kemarahanmu ini bisa dijadikan alasan yang tepat untuk mengakhiri hubungan.
Kamu berfantasi jika si dia ketahuan selingkuh darimu, lalu kamu akan berdebat dengannya, memutuskan dan akhirnya pergi meninggalkannya. Kamu juga nampak sangat 'tidak sabar' untuk menunggu hal itu terjadi secara nyata. Terkadang kamu juga membayangkan jika kamu lah yang sengaja berbuat onar, supaya kamu dan dia bisa bertengkar.
Bukannya ingin segera bertemu, kamu justru ingin menghindarinya. Ada saja alasan yang kamu gunakan supaya tidak perlu bertemu dengannya. Kamu beralasan sibuk, sedang malas bertemu, bahkan berbohong jika dirimu sakit.
Tidak hanya bertemu secara langsung, kamu bahkan malas untuk melakukan interaksi via daring. Kamu mulai merasa jika pekerjaanmu sebagai pelarian dari kehidupan asmaramu. Jika kamu mulai merasakan tanda ini, maka bisa dipastikan kadar cintamu padanya mulai berkurang.
Jika kamu masih mencintai pacarmu, kamu pasti akan berusaha membuatnya senang. Entah dengan membelikan hadiah atau makanan kesukaannya, menghiburnya dengan lelucon dan menemaninya olahraga . Kamu bahkan memohon meminta maafnya jika kamu berbuat salah sehingga membuatnya marah padamu.
Berbeda ketika kamu dan si dia sudah tidak ada perasaan lagi. Kamu lebih mementingkan kebahagiaanmu sendiri, meski itu harus membuat si dia marah. Kamu pun tidak peduli jika pacar sedang marah atau tidak. Kamu berlagak cuek alias mencampakkannya. Justru kamu akan merasa di posisi yang berbahaya, jika si pacar tidak marah dan tetap mencintaimu meskipun kamu melakukan kesalahan.
Selama berpacaran, kamu pasti akan sangat antusias untuk mengenal si dia. Kamu menanyakan banyak pertanyaan yang menjadikanmu semakin memahaminya. Kamu pun sangat peduli akan kebutuhannya, seperti menemani mengerjakan tugas atau membeli barang.
Ketika kamu sudah tidak mencintainya, maka kamu akan berhenti untuk mencari tahu tentang dirinya. Kamu sudah tidak mau tahu mengenai aktivitasnya dalam seharian besok, begitu juga dengan cerita mengenai hari kerjanya. Inisiatif untuk membantu kecil sekali, bahkan merasa keengganan. Kasarnya sih, kamu mulai bersikap bodo amat.
Dari luar, kamu akan terlihat bahagia dengan genggaman erat si dia. Kamu terlihat dilindungi dan dicintai. Nyatanya, perasan tidak bisa berbohong. Di dalam hati kecilmu, kamu merasa sendirian. Kamu merasa sepi dan dingin, tanpa rasa hangat akan cinta. Genggaman tangannya tidak bermakna spesial lagi untukmu.
Kamu merasa iri melihat pasangan lain yang nampak berbahagia secara tulus. Ada perasaan dimana kamu ingin merasakannya juga, namun bukan bersama dengan si dia yang saat ini bergandengan tangan denganmu.
Selama berpacaran, kamu mungkin menemui sebuah perbedaan dengan si dia. Perbedaan ini tidak menjadi masalah, apabila masing-masing pihak mampu untuk toleransi. Tanda jika kamu mulai tidak mencintainya lagi, juga bisa dilihat dari aspek ini.
Jika kamu mulai bosan dengan si dia, kamu akan mendebatkan hal-hal kecil yang selama ini tidak pernah kamu permasalahkan. Dulunya kamu masih mampu bersabar dengan salah satu kebiasaannya, namun kini hal tersebut menjadi masalah besar. Bahkan dapat menjadi ancaman untuk mengakhiri hubungan.
Tanda lainnya jika kamu tidak mencintai si dia lagi adalah munculnya pemikiran jika pacar tidak dapat mengimbangimu. Kamu merasa lebih dibandingkan dengan si dia. Kamu lebih rapi, lebih pintar, lebih bertanggung jawab dan sebagainya.
Kamu memandang jika si dia tidak selevel denganmu. Bahkan, kamu merasa si dia tidak dapat mengimbangimu. Pemikiran bahwa "aku bisa mendapatkan yang lebih baik" pun mendatangimu.
Jika kamu mulai merasakan tanda-tanda di atas, maka mulailah untuk mengkomuniksikan ini bersama dengannya. Siapa tahu si dia punya cara untuk membuatmu mencintainya lagi. Biar gak buru-buru putus!